Ia mengatakan, selama ini Garuda Indonesia memang telah bekerja sama dengan dua maskapai tersebut.
"Memang selama ini kan garuda sudah bekerja sama dengan Emirates yang codesharing. Kami mau eksplor untuk kerja sama lebih besar lagi tidak hanya codesharing perpindahan manusia untuk traveling," terang Erick kepada awak media di Sarinah, Kamis (7/7/2022).
"Tetapi juga bagaimana cargo system dan lain-lainnya. Tentu kerja sama ini kita juga beri kesempatan pada Etihad," imbuh dia.
Ia menambahkan, partner yang strategis memang diperlukan untuk membangun ekosistem Garuda Indonesia dalam kaitannya dengan logistik barang dan manusia.
"Supaya kita punya kekuatan sendiri, bukan saja uang tetapi strategic partner yang bisa memberikan kontribusi ini," imbuh dia.
Hal ini disampaikan mantan bos Inter Milan tersebut menyusul restrukturisasi Garuda Indonesia. Pemerintah juga dipastikan akan mengguyurkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 7,5 triliun sebagai penguatan Garuda Indonesia.
Erick menuturkan, bisnis model Garuda Indonesia yang baru juga telah mengantongi restu. Ke depan Garuda Indonesia bakal memperkuat layanan domestik daripada layanan internasionalnya.
"Seperti yang ada di beberapa negara contohnya Amerika Serikat dan China, jadi kita mesti punya dan melakukan model bisnis itu," tegas dia.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Jakarta, Senin (4/7/2022), Erick mengatakan investor yang nantinya akan bekerja sama sebagai partner strategis dengan Garuda Indonesia harus memiliki nilai tambah.
Ia mewanti–wanti jangan sampai Indonesia hanya menjadi pasar saja.
Ia juga berharap kerja sama dengan UEA bisa menjadi jendela bagi produk Indonesia, ke Timur Tengah, Afrika, bahkan Eropa. Saat ini, Garuda Indonesia tengah mencari investor strategis untuk memperbaiki kinerja maskapai pelat merah tersebut.
https://money.kompas.com/read/2022/07/08/093000926/erick-thohir-jajaki-kerja-sama-sistem-logistik-untuk-garuda-indonesia