Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perkuat Aspek Operasional, MPX GO Dorong Layanan Logistik Digital

Founder dan CEO MPX GO Wijaya Candera mengatakan, perusahaannya sedang melakukan peningkatan kapasitas serta penyesuaian dengan era digital. Oleh karena itu, MPX GO membangun sistem digitalisasi semua aspek operasionalnya.

“Upaya ini kami yakini sebagai bentuk kontribusi MPX GO mempermudah pelaku usaha dalam melakukan pengiriman ke seluruh wilayah Indonesia,” ucap dia dalam keterangan pers, Jumat (5/8/2022).

Ia menambahkan, perekonomian Indonesia kembali menggeliat pasca pandemi Covid-19, selama kurun waktu 2 tahun terakhir. Sejalan, semangat para pelaku usaha mulai dari UMKM hingga bisnis korporasi juga kembali tumbuh.

Menurut Wijaya, pertumbuhan ini ikut menggerakkan roda perekonomian masyarakat.

"Selaras dengan itu, industri logistik tentunya dibutuhkan semua pihak, guna mempermudah aktivitas operasional para pelaku usaha dalam pendistribusian produk-produk mereka kepada para pelanggannya," imbuh dia.

Lebih lanjut Wijaya mengatakan, MPX GO menyediakan biaya logistik yang lebih efisien bagi UMKM maupun bisnis korporasi.

Pasalnya menurut dia, kendala logistik di Indonesia berkenaan dengan tingginya biaya pengiriman, pengiriman lambat, pemesanan jasa logistik secara manual, dan status pengiriman yang seringkali tidak real-time.

Sebagai informasi, MPX GO telah didirikan sejak 10 April 2020.

Adapun, untuk mengetahui lebih lanjut tentang MPX GO, produk dan service, serta peluang kemitraan yang ditawarkan, masyarakat dapat mengunjungi Booth MPX GO pada event “The 20th IFRA Hybrid Business Expo, In Conjunction with ILE 2002”.

Pameran ini akan berlangsung di Plenary Hall, Jakarta Convention Center tanggal 5 sampai 7 Agustus 2022.

https://money.kompas.com/read/2022/08/05/171700026/perkuat-aspek-operasional-mpx-go-dorong-layanan-logistik-digital

Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke