Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Panja DPR, Eks Bos BEJ Sebut Investasi Telkomsel ke GoTo Tak Ada Konflik Kepentingan

Achmad yang juga sempat menjabat sebagai Ketua Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) menyebutkan, investasi yang dilakukan anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk itu sudah sersuai dengan peraturan perusahaan dan regulasi yang berlaku, termasuk melibatkan penasihat independen di bidang legal dan finansial.

"Tidak ada elemen konflik kepentingan yang terpenuhi di dalam investasi Telkomsel ke Gojek," ujar Mas Achmad Daniri, dalam Panja Komisi VI DPR RI, Senin (22/8/2022).

Investasi Telkomsel ke GoTo tak perlu persetujuan Kementerian BUMN

Ia menjelaskan, investasi di GoTo sepenuhnya menggunakan dana Telkomsel, di mana berdasarkan anggaran dasar perusahaan, persetujuan investasi wajib memperoleh persetujuan dewan komisaris Telksomel, dalam hal ini direksi Telkom dan Singtel.

"Investasi Telkomsel tidak membutuhkan persetujuan Kementerian BUMN sebagai pemegang saham Telkom," kata dia.

Hal tersebut menjawab asumsi terkait benturan kepentingan yang melibatkan Menteri BUMN, Erick Thohir, dan saudaranya Garibaldi Thohir yang menjabat sebagai Komisaris Utama GoTo.

"Investasi dilakukan oleh Telkomsel yang merupakan anak perusahaan Telkom, bukan dilakukan oleh Telkom sebagai BUMN, namun oleh anak perusahaan yang non-BUMN," ujar Mas Achmad Daniri.

Duduk perkara "ribut-ribut" investasi Telkomsel ke GoTo

Selain itu, Achmad juga menjawab asumsi terkait kerugian yang belum terealisasi atau unrealized loss pada investasi Telkomsel ke GoTo, di laporan keuangan kuartal I-2022 Telkom.

Telkomsel mulai berinvestasi di GoTo pada November 2020 melalui pembelian convertable bond, di mana pada Mei 2021, surat utang tersebut dikonversi menjadi saham senilai 150 juta dollar AS dan mengeksekusi opsi tambahan saham senilai 300 juta dollar AS.

Dengan demikian, total investasi mencapai 450 juta dollar AS, atau setara Rp 6,4 triliun, di mana jumlah saham yang dimiliki sebesar 23,7 miliar saham, maka nilai investasi Telkomsel di GoTo adalah Rp 270 per lembar saham.


Merujuk pada harga saham saat fundraising pre IPO pada akhir November 2021, harga saham GoTo sempat melonjak menjadi Rp 375, melesat seiring dengan adanya kabar aksi merger Tokopedia dengan Gojek.

Masalahnya kemudian, Daniri melanjutkan, harga saham dan valuasi perusahaan startup teknologi di dunia tertekan hebat, membuat harga saham perdana GoTo hanya bisa dibanderol Rp 338 saat go public pada 11 April 2022.

Jadi, dari selisih harga saham GoTo pada akhir Desember 2021 senilai Rp 375 per saham, dengan harga pada akhir Maret 2022 senilai Rp338 per saham, maka muncullah angka unrealized loss Rp 881 miliar.

"Penurunan harga saham itulah yang kini diributkan sebagai kerugian investasi Telkomsel di GoTo. Padahal, membuat judgement untung-rugi investasi berdasarkan harga saham di pasar yang fluktuatif rasanya terlalu terburu-buru," tutur Achmad.

Fluktuasi harga yang begitu cepat dinilai tidak bisa menjadi acuan, sebab pada 8 Juni 2022 harga saham GoTo sempat melesat, menyentuh level Rp 375 per saham, atau setara posisi 31 Desember 2021.

"Bahkan sempat menyetuh level tertinggi Rp 400 keesokan harinya. Artinya, unrealized loss yang diributkan sudah lenyap," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2022/08/22/193348726/di-panja-dpr-eks-bos-bej-sebut-investasi-telkomsel-ke-goto-tak-ada-konflik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke