Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), produksi gas lapangan ini akan mencapai 192 Million Standard Cubic Feet per Day (MMSCFD).
PT PGN Tbk sebagai Subholding Gas Pertamina bersiap mengutilisasi potensi cadangan tersebut dengan integrasi infrasruktur gas bumi.
General Manager PGN SOR III, Edi Armawiria menyatakan bahwa integrasi infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGN dilakukan pada infrastruktur pipa dan nonpipa.
PGN SOR III kata dia melayani pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan infrastruktur pipa transmisi sepanjang 961 KM dan pipa distribusi sepanjang 2.947 KM.
Sementara infrastruktur nonpipa dibangun untuk utilisasi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).
"Pengembangan infrastruktur nonpipa dilakukan untuk mempercepat peningkatan pemanfaatan gas bumi terutama untuk segmen retail seperti hotel, restoran, dan cafe," ujarnya.
Pemanfaatan untuk BBG dan jargas
Sejumlah SPBG juga dioperasikan untuk menyediakan bahan bakar gas yang lebih hemat dan ramah lingkungan bagi transportasi dari, yakni SPBG Ngagel, SPBG Kaligawe, SPBG Mangkang, dan SPBG Penggaron.
PGN juga tengah mempercepat pengembangan jaringan gas rumah tangga dengan investasi mandiri, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga lebih kompetitif yang ditetapkan oleh BPH Migas dibandingkan bahan bakar non subsidi.
Di Jawa Tengah – Jawa Timur, PGN mengelola pelanggan rumah tangga sebanyak 149.115 Sambungan Rumah (SR).
“Pada prinsipnya, PGN pun siap menyalurkan gas bumi serta mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memberi nilai tambah yang lebih banyak bagi kawasan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasokan gas bumi juga mencukup dalam jangka panjang, diantaranya dari pemasok di Selat Madura dan JTB,” lanjut Edi.
Hingga saat ini, PGN telah beroperasi di 17 Provinsi yang meliputi 67 Kabupaten/Kota, di Indonesia dan akan terus membuka wilayah baru. Berbagai segmen pelanggan yang menikmati pasokan gas bumi, mulai dari pelanggan rumah tangga, SPBG, pelanggan skala kecil, komersial, industri, dan pembangkit listrik.
Komite BPH Migas Wahyudi Anas menambahkan bahwa Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah terpasang pipa transmisi gas bumi dengan kapasitas besar, sehingga memudahkan pengembangan jaringan pipa-pipa distribusi gas bumi yang integrasi dan tersruktur untuk menarik investor baru di sektor Industri yang membutuhkan.
Dalam upaya optimasi pemanfaatan gas, PGN tengah menggarap proyek regasifikasi refinery milik Pertamina Group yakni pemenuhan gas untuk GRR Tuban yang terletak 55 km dari Pipa Gresik-Semarang. Volume kebutuhan gas ±227 BBTUD pada tahun 2027 dan 351 BBTUD pada tahun 2028 s.d 2046.
Edi menegaskan bahwa jaringan infrastruktur PGN terintegrasi dari hulu hingga hilir yang menghubungkan pasokan dengan pelanggan gas bumi.
Seluruh infrastruktur tersebut memiliki reliability yang baik. Sinergi dan kolaborasi di lingkup Pertamina Group juga digiatkan sebagai strategi jangka panjang Subholding Gas dalam memperkuat pasokan gas bumi di masa depan.
https://money.kompas.com/read/2022/09/01/120252026/infrastruktur-pipa-gas-proyek-jambaran-tiung-biru-segera-terintegrasi