Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BPH Migas: Pakai MyPertamina, Pemerintah "Pilih-pilih" Siapa yang Berhak Konsumsi BBM Subsidi

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengatakan, sistem penyaluran BBM subsidi seperti Pertalite dan Solar masih dilakukan secara terbuka. Untuk mengatasi kebocoran kuota BBM subsidi, pemerintah memilih untuk mempersempit konsumen dengan pembatasan.

"Subsidi masih terbuka belum menyasar orang-orang yang berhak atas subsidi tersebut. Ini memang yang jadi bahan pemikiran kita juga di Kementerian ESDM, di BPH, di Kemenkeu, bagaimana cara kita agar subsidi ini tepat sasaran kita coba persempit konsumennya," tutur dia, dalam sebuah diskusi yang digelar Transisi Energi Indonesia (TEI), dikutip Sabtu (3/9/2022).

MyPertamina

Oleh karenanya, pemerintah saat ini memilih untuk melakukan pendataan terhadap kendaraan yang berhak mengkonsumsi BBM subsidi lewat MyPertamina. Menurutnya, pendataan ini menjadi sangat penting untuk membatasi jumlah konsumen Pertalite dan Solar.

Jika dilihat berdasarkan beberapa upaya pembatasan ke belakang, Saleh mengklaim, sistem MyPertamina sudah paling siap. Sistem itu dinilai telah memiliki kemampuan sebagai platform penopang pembatasan penyaluran BBM dubsidi.

"Saya pikir MyPertamina lebih siap dan komprehensif dan bisa meminimalisir ketidaktepatan subsidi yang diberikan kepada masyarakat kita," ujarnya.

Namun demikian Ia mengakui, sistem pendaftaran MyPertamina masih belum maksimal, sebab baru sekitar 1 juta orang yang mendaftar. Jumlah pendaftar sebenarnya bisa didorong melalui revisi Peraturan Presiden Nomor Nomor 191Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM.

"Saya kira memang misalnya Perpres keluar, di situ clear apa yang di situ nanti promosi atau pendaftaran tentu akan dilakukan lebih masif," ujarnya.

Saran Ombudsman soal MyPertamina

Sementara itu, Anggota Ombudsman Republik Indonesia (ORI), Hery Susanto mengakui, MyPertamina sebagai satu terobosan dalam digitalisasi. Tetapi, pelaksanaan di lapangan disebut masih belum maksimal.

"Dalam catatan kami sebarannya sudah di 10 provinsi, dan belum semua kabupaten kota, dan jauh dari basis perekonomian rakyat di level bawah. Paling banyak ditemukan pendaftaran MyPertamina itu sopir, ojek dan lain lain, nelayan kecil sekali, petani gimana akses mereka supaya bisa masuk MyPertamina, ini belum terserap dalam aplikasi," tuturnya.

Selain itu, temuan Ombudsman juga menyatakan, adanya keterbatasan pengetahuan dari kelompok kecil untuk mendaftar melalui MyPertamina. Oleh karenanya, Ia mendorong agar sosialisasi MyPertamina diperluas.

"Artinya di sini aplikasi harus melindungi (sesuai dengan) persyaratan dalam Undang Undang Pelayanan Publik, pelayanan informasi, dan konsultasi ini belum masif dilakukan," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2022/09/03/190000126/bph-migas--pakai-mypertamina-pemerintah-pilih-pilih-siapa-yang-berhak-konsumsi

Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke