Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dialog dengan Mahasiswa, Wali Kota Medan Paparkan Upaya Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok

KOMPAS.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution memaparkan tiga program Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dalam menyikapi fluktuasi harga kebutuhan pokok saat berdiskusi dengan mahasiswa Kelompok Cipayung Plus Medan di Pendopo Rumah Dinas Wali Kota Medan, Sabtu (10/9/2022).

Tiga program tersebut yaitu memastikan ketersediaan kebutuhan pokok, menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok, dan melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM).

“Selain memastikan ketersediaan bahan pokok, Pemkot Medan juga berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok dan menekan inflasi di bawah 5 persen," kata Bobby dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Minggu (11/9/2022).

Dia menjelaskan bahwa pemerintah pusat telah mengeluarkan kebijakan sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo dan Surat Edaran Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk menjaga kestabilan ekonomi di daerah.

Menurut dia, penyesuaian harga BBM dilakukan pemerintah agar bisa memberikan subsidi yang tepat sasaran kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Pasalnya, salah satu alasan pemerintah menaikkan harga BBM karena subsidi BBM justru dinikmati kelompok masyarakat mampu.

"Kenaikan harga BBM tentunya menjadi sebuah keresahan dan kendala masyarakat. Dampak dari kenaikan BBM memiliki efek turunan, yakni berimbas kepada semua bahan pokok mengalami kenaikan,” jelas Bobby.

Namun, lanjut dia, masyarakat tidak perlu cemas dengan kenaikan harga kebutuhan pokok sebagai imbas dari kenaikan harga BBM. Pasalnya, Pemkot Medan akan mengoptimalisasi konsep 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif. 

“Konsep 4K masih menjadi ujung tombak pengendalian inflasi,” ujar Bobby.

Selain optimalisasi 4K, Pemkot Medan juga akan menjalankan instruksi dari Presiden RI dan Kemendagri terkait pemberian subsidi untuk transportasi pengangkutan agar rantai distribusi kebutuhan pokok tetap berjalan dengan lancar. Subsidi diberikan karena ongkos distribusi juga otomatis naik seiring kenaikan harga BBM.

Lebih lanjut, Bobby mengungkapkan bahwa Pemkot Medan telah menyiapkan bantuan untuk diberikan kepada masyarakat Kota Medan yang membutuhkan. Bantuan diberikan untuk mendukung pemerintah agar dapat memberi keadilan bagi masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

“Pemkot Medan akan memberikan bantuan kepada (kelompok) masyarakat yang membutuhkan, seperti supir becak bermototor, angkutan umum, dan transportasi pengangkutan bahan-bahan pokok dan lainnya," ungka Bobby.

Bobby berharap, melalui diskusi tersebut, mahasiswa dapat mendukung program-program Pemkot Medan untuk memastikan ketersediaan bahan kebutuhan pokok dan menjaga kestabilan harga bahan kebutuhan pokok.

Sementara itu, Kelompok Cipayung Plus Medan mengapresiasi dan mendukung program Pemkot Medan yang disampaikan Bobby. Ketua PMKRI Sintong Sinaga mengatakan program-program tersebut dapat menjadi jalan keluar yang sangat konkret.

Terlebih, lanjut Sintong, Pemkot Medan memiliki program berupa pemberian subsidi kepada masyarakat secara adil. Namun, pengawasan harus dilakukan agar subsidi yang disalurkan tepat sasaran.

"Sebab, saat ini masyarakat masih fokus bagaimana menjaga kestabilan perekonomian di keluarga masing-masing tanpa memikirkan kenaikan harga bahan pokok. Kami juga berharap bisa menyukseskan berbagai program Pemkot Medan ke depannya," tutur Sintong.

Sebagai informasi, Kelompok Cipayung Plus merupakan kelompok mahasiswa yang terdiri dari sejumlah organisasi yaitu Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik RI (PMKRI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Himpunan Mahasiswa Al-Washliyah (HIMMAH), dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

https://money.kompas.com/read/2022/09/11/093847926/dialog-dengan-mahasiswa-wali-kota-medan-paparkan-upaya-pengendalian-harga

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke