Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

LPS Naikkan Tingkat Bunga Penjaminan Jadi 3,25 Persen, Ini Alasannya

Keputusan ini sejalan dengan langkah Bank Indonesia (BI) yang telah dua kali menaikkan suku bunga acuannya menjadi 4,25 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI periode September dan Agustus 2022.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pihaknya menaikkan tingkat bunga penjaminan (TBP), masing-masing sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 3,75 persen untuk simpanan dalam bentuk rupiah dan naik 50 bps menjadi 0,75 persen untuk simpanan dalam bentuk valuta asing di bank umum.

LPS juga menaikkan TBP sebesar 25 bps menjadi 6,25 persen untuk simpanan dalam bentuk rupiah di bank perkreditan rakyat (BPR).

"Tingkat bunga penjaminan tersebut akan berlaku untuk periode 1 Oktober 2022 sampai dengan 31 Januari 2023," kata Purbaya, dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/9/2022).

Dia menjelaskan, pertimbangan utama dari keputusan itu ialah tingkat suku bunga simpanan rupiah di pasar telah menunjukkan peningkatan, terutama untuk simpanan valas yang meningkat lebih cepat.

Simpanan rupiah dan valas

Pada periode observasi 22 Agustus-16 september 2022, perkembangan suku bunga pasar simpanan rupiah terpantau naik sebesar 11 bps jadi 2,47 persen dan suku bunga pasar simpanan valas terpantau naik sebesar 20 bps menjadi 0,44 persen.

"Simpanan rupiah mulai masuk ke tren meningkat yang menunjukkan respons perbankan atas kenaikan suku bunga acuan. Selanjutnya transmisi kenaikan suku bunga BI diperkirakan lebih gradual ke suku bunga pasar simpanan," jelas Purbaya.

Di sisi lain, suku bunga pasar simpanan valas menunjukkan peningkatan sebagai dampak ekspektasi kenaikan suku bunga kebijakan The Fed dan kondisi likuiditas valas dengan ruang lanjutan peningkatan cukup terbuka pasca FOMC September 2022.


Ketahanan perbankan masih terjaga

LPS juga mempertimbangkan ketahanan perbankan yang meski masih terjaga dengan permodalan dan likuiditas yang masih memadai, namun perlu diantisipasi laju pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mulai melandai.

Adapun pada Agustus 2022 kredit perbankan tumbuh sebesar 10,62 persen secara year on year (yoy) sedangkan pertumbuhan DPK sebesar 7,7 persen.

"Penghimpunan dana pertumbuhan yang melambat berpotensi mempengaruhi strategi pengelolaan likuiditas perbankan," kata Purbaya.

Stabilitas sistem keuangan nasional

Selanjutnya, alasan LPS menaikkan tingkat bunga penjaminan juga lantara melihat stabilitas sistem keuangan nasional yang masih tetap terjaga di tengah meningkatnya faktor-gaktor risiko eksternal dan tekanan inflasi.

"Ke depan, LPS akan terus memantau perkembangan dan respons suku bunga perbankan dan menjaga sinergi kebijakan lintas otoritas terutama moneter dan fiskal untuk mendukung proses pemulihan ekonomi yang lebih cepat dan berkelanjutan," tutur Purbaya.

https://money.kompas.com/read/2022/09/27/114733726/lps-naikkan-tingkat-bunga-penjaminan-jadi-325-persen-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke