Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ketergantungan Bahan Baku dan Komponen Impor Jadi Tantangan Utama Industri Perkapalan Tanah Air

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, salah satu tantangan utama yang saat ini sedang dihadapi oleh industri perkapalan di Tanah Air adalah kurang kompetitifnya daya saing produk kapal dalam negeri dibandingkan kapal-kapal impor terutama kapal bekas.

Hal ini menurut dia sebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah tingginya ketergantungan terhadap bahan baku dan komponen impor terutama yang memiliki nilai tambah yang tinggi seperti mesin kapal dan peralatan navigasi.

"Tantangan utama yang dihadapi industri perkapalan kita adalah kurang kompetitifnya daya saing produk kapal dalam negeri dibandingkan kapal-kapal impor terutama kapal bekas yang disebabkan beberapa faktor antara lain tingginya ketergantungan terhadap bahan baku dan komponen impor terutama yang memiliki nilai tambah yang tinggi seperti mesin kapal dan peralatan navigasi, terbatasnya dukungan pembiayaan yang kompetitif, serta belum efisiennya prosedur dan tahapan pembangunan kapal," ujarnya dalam acara Pengukuhan Ketua Umum dan Pengurus DPP Iperindo Periode 2022-2026 di Jakarta, Rabu (5/10/2022).

Padahal, lanjut dia, industri perkapalan memiliki peran strategis dalam perekonomian nasional karena karakteristiknya yang padat karya, modal, dan teknologi.

Selain itu, sektor industri perkapalan juga memiliki backward linkage dan forward linkage yang panjang.

Menperin Agus membeberkan, berdasarkan perhitungan input-output, pada rilis tahun 2021, menunjukkan transaksi barang dan jasa sektor kapal dan jasa perbaikannya mencapai Rp 27,65 triliun, dengan 3 sektor utama yang menjadi input adalah sektor kapal dan jasa perbaikannya 29 persen, perdagangan selain mobil dan sepeda motor 19 persen, dan barang-barang logam lainnya 6 persen.

Sedangkan distribusi output kepada tiga sektor terbesar adalah kapal dan jasa perbaikannya 56 persen, jasa angkutan laut 16 persen, dan jasa angkutan sungai danau dan penyebrangan 11 persen.

Agus juga mengatakan, Indonesia memiliki lebih dari 250 galangan kapal yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, dan 127 industri pendukung yang memproduksi bahan baku dan komponen yang sesuai standar marine use.

Galangan kapal Indonesia telah berpengalaman dalam membangun berbagai jenis kapal, mulai dari kapal penumpang, kapal kargo, hingga kapal tujuan khusus dengan fasilitas graving dock terbesar yaitu 300.000 Dead Weight Tonnage (DWT).

Dia menambahkan, pada periode 2019 sampai 2021 sudah ada sudah 473 unit kapal yang dibangun di dalam negeri dengan proporsi terbesar adalah Barge 274 unit dan Tug 100 unit.

Disamping itu, pada periode bulan Januari-Agustus 2022 dan sudah ada 363 permohonan pembangunan kapal baru di galangan kapal dalam negeri.

"Angka ini menunjukkan para pemilik kapal/shipowners baik dari Kementerian dan Lembaga, BUMN, dan Swasta semakin mempercayai galangan kapal dalam negeri dalam memenuhi kebutuhan armada kapalnya," kata Menperin Agus.

https://money.kompas.com/read/2022/10/05/144000526/ketergantungan-bahan-baku-dan-komponen-impor-jadi-tantangan-utama-industri

Terkini Lainnya

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Laba Bersih JTPE Tumbuh 11 Persen pada Kuartal I 2024, Ditopang Pesanan E-KTP

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Menperin Sebut Upaya Efisiensi Bisnis

Whats New
Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Jadwal LRT Jabodebek Terbaru Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke