BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Mekari
Salin Artikel

Survei Mekari: Kesejahteraan 74 Persen Karyawan Tergerus Akibat Pandemi

KOMPAS.com – Dampak pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh karyawan atau pekerja formal di Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan perusahaan software-as-a-services (SaaS) Mekari pada April 2022, 74 persen karyawan mengaku bahwa kondisi finansial mereka memburuk karena pandemi.

Survei berjudul Mekari Whitepaper: Laporan Kesejahteraan Finansial Karyawan 2022 itu mengungkap bahwa penurunan kondisi finansial disebabkan oleh pengeluaran tak terduga selama pandemi. Sebagai contoh, pengeluaran untuk keluarga yang terdiagnosis Covid-19 atau penyakit lain.

Kondisi tersebut juga diperparah dengan rerata kondisi finansial sebagian besar karyawan yang hanya mencukupi kebutuhan sehari-hari. Sementara, baru 39 persen karyawan yang disurvei menyatakan pendapatan mereka cukup untuk biaya tak terduga dan 15 persen karyawan mengaku penghasilannya cukup untuk membiayai hidup jika terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Financial Services Director Mekari Jansen Jumino mengatakan, karyawan memainkan peran signifikan saat pandemi karena menjadi motor pendorong kinerja perusahaan.

“Namun, kesejahteraan finansial mereka tergelincir ke bawah rata-rata karena pendapatan mereka tidak lagi memadai untuk membiayai pengeluaran tak terduga atau kebutuhan hidup apabila di-PHK,” kata Jansen seperti dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (7/10/2022).

Urgensi dana darurat

Hasil survei yang dilakukan pada lebih dari 5.500 karyawan dan 300 perwakilan divisi sumber daya manusia (SDM) dari berbagai jabatan dan perusahaan tersebut juga menemukan frekuensi kebutuhan dana darurat yang dialami karyawan selama 12 bulan atau setahun.

Berdasarkan hasil survei, 42,7 persen responden mengaku membutuhkan 1-2 kali dana darurat dalam 12 bulan. Sebanyak 30 persen membutuhkan 3-4 kali dana darurat, 15,6 persen lebih dari lima kali, dan 11,7 persen tidak pernah membutuhkan dana darurat.

Kemudian, rerata dana untuk satu kali keperluan mendesak adalah Rp 2 juta. Ini berarti, dalam 12 bulan, karyawan setidaknya butuh Rp 4 juta untuk dana darurat dalam setahun.

Jika dibandingkan rerata tabungan karyawan dalam setahun yang sebesar Rp 2.633.574, sebagaimana Laporan Tahunan 2021 Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), karyawan masih membutuhkan dana sekitar Rp 1,4 juta untuk keperluan darurat.

Untuk mengatasi masalah itu, masih berdasarkan survei Mekari, tak sedikit karyawan memutuskan mengambil pinjaman online atau pinjol. Namun, pinjol ternyata menimbulkan problematika baru bagi karyawan. Sebab, sebanyak 74 persen dari responden setuju bahwa mereka mengalami kesulitan untuk membayar pinjaman mereka.

Hal tersebut memicu stres pada karyawan saat bekerja. Alhasil, produktivitas karyawan menurun. Dari data yang ditemukan Mekari, setidaknya 75 persen karyawan pernah mengurus masalah keuangan pribadi sambil bekerja.

Mereka juga diketahui menghabiskan waktu rata-rata 6,3 jam per bulan untuk mengurus masalah keuangan di kantor. Bahkan, beberapa di antaranya mengambil cuti dengan rata-rata 1,9 hari per tahun untuk mengurus masalah finansial.

Peran perusahaan

Sebagai tempat karyawan bernaung, perusahaan memiliki peran sentral untuk membantu kesejahteraan finansial karyawan. Apalagi, mayoritas karyawan yang disurvei Mekari mengakui bahwa dukungan program kesejahteraan karyawan berpengaruh terhadap kinerja dan loyalitas mereka.

Sebanyak 97 persen karyawan menyatakan bahwa produktivitas mereka akan meningkat jika perusahaan memberikan produk atau dukungan finansial. Kemudian, 93 persen karyawan juga setuju bahwa produk atau dukungan finansial dari perusahaan bisa meningkatkan loyalitas mereka.

Sementara, 79 persen karyawan sepakat bahwa dukungan kesejahteraan finansial dari perusahaan menjadi faktor yang mempengaruhi pilihan untuk pindah tempat kerja.

“Riset ini menyimpulkan bahwa perusahaan selayaknya berinvestasi di kesejahteraan finansial karyawan agar bisa memicu retensi dan produktivitas karyawan. Sebab, retensi dan produktivitas merupakan faktor penentu bagi performa bisnis perusahaan,” jelas Jansen.

Berdasarkan survei, kata Jansen, Mekari menemukan tiga produk atau dukungan finansial yang dapat ditawarkan perusahaan, yakni program dana pensiun, program asuransi karyawan, dan program pinjaman atau cicilan cash.

Terkait program pinjaman atau cicilan cash, perusahaan bisa memanfaatkan aplikasi platform MekariFlex dari Mekari. Melalui solusi digital terintegrasi tersebut, perusahaan bisa memberikan fasilitas pinjaman (Flex Installment) dengan bunga rendah, sistem pengajuan dan pembayaran mudah, aman dan terjamin, serta terhindar dari risiko penipuan atau salah pinjam.

Perusahaan bisa pula memberikan program earned wage access (EWA) atau penarikan gaji sebelum tanggal payroll kepada karyawan. Proses yang ditawarkan MekariFlex untuk EWA tidak membutuhkan waktu lama dan dapat diakses 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu.

Registrasi pengajuan EWA pun tidak ribet karena tak membutuhkan dokumen tambahan. Akses EWA juga tidak dikenakan bunga karena bukan pinjaman, melainkan penarikan gaji lebih awal dari jadwal.

Dengan MekariFlex, perusahaan dapat mendukung kesejahteraan finansial karyawan dengan mencukupi kebutuhan dana darurat bila sewaktu-waktu diperlukan.

Untuk mengetahui Mekari Whitepaper: Laporan Kesejahteraan Finansial Karyawan 2022 selengkapnya, Anda bisa mengunjungi tautan berikut. Sementara untuk informasi produk MekariFlex, Anda bisa mengklik tautan ini. 

https://money.kompas.com/read/2022/10/10/192000826/survei-mekari--kesejahteraan-74-persen-karyawan-tergerus-akibat-pandemi

Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke