Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bahlil Sebut Ada Investor yang Tertarik Garap Industri Aspal Buton

Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, saat ini sudah ada investor dalam dan luar negeri yang tertarik untuk membangun industri aspal di Buton.

"Sudah ada insya Allah. Di beberapa negara termasuk nasional kita, Eropa dan Indonesia," ujarnya kepada wartawan di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Dia menyebut dibutuhkan dana sekitar Rp 15-20 triliun untuk membangun industri aspal dengan kapasitas produksi yang dapat memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri sebesar 5 juta ton per tahun.

"Untuk meng-cover 500.000 ton itu investasinya sekitar Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun. Jadi (kalau 5 juta ton) itu kurang lebih sekitar Rp 15-20 triliun lah," ucapnya.

Saat ini, industri aspal di Buton memiliki kapasitas produksi sekitar 100.000 ton per tahun dan akan terus bertambah seiring dengan masuknya investor di wilayah ini.

Adapun potensi aspal di Buton mencapai 662 juta ton atau dapat memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri selama 132 tahun dengan asumsi kebutuhan dalam negeri 5 juta ton per tahun.

"Memang (produksinya) masih sedikit tapi kita akan memompa agar ekspansi dan penambahan investasi baru untuk membangun industri aspal di buton segera dilakukan," tukasnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar Indonesia setop impor aspal pada 2 tahun mendatang. Selama ini, 95 persen aspal yang ada di Indonesia merupakan barang impor.

"Dua tahun lagi saya beri waktu setop yang namanya impor aspal, harus semuanya disuplai dari Pulau Buton," ujarnya saat membuka acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Selasa (11/10/2022).

Jokowi mengatakan Indonesia memiliki potensi atau deposit 662 juta ton aspal di Buton, Sulawesi Tenggara. Namun hingga kini tidak dimanfaatkan lantaran harga aspal impor dinilai lebih murah.

"Dulu pernah diolah di Buton, tetapi setop. Saya enggak tahu, karena katanya aspal impor lebih murah," kata Jokowi.

Dia menjelaskan, dengan potensi sebanyak itu maka dibutuhkan waktu sekitar 120 tahun untuk mengelola aspal di Buton karena kebutuhan aspal dalam negeri hanya 5 juta ton per tahun.

Oleh karenanya, Jokowi mengajak investor untuk berinvestasi dengan membangun industri pengelolaan aspal di Buton agar potensi aspal ini dapat segera dimanfaatkan untuk kebutuhan dalam negeri dan diekspor.

"Ini kesempatan bapak ibu semuanya kalau ingin investasi segera bangun industri. Pasarnya jelas ada di dalam negeri, sebagian bisa diekspor," tuturnya.

https://money.kompas.com/read/2022/10/11/143500526/bahlil-sebut-ada-investor-yang-tertarik-garap-industri-aspal-buton

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke