Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Terpengaruh Kondisi Ekonomi Makro, Premi Manulife Indonesia Turun di Kuartal III-2022

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia (Manulife Indonesia) menjelaskan, penurunan premi yang terjadi di kuartal III-2022 terjadi karena beberapa alasan.

Chief Bancassurance Officer PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia Amy Gochuico mengungkapkan, salah satu hal yang menjadi penyebab penuran premi adalah pengaruh kondisi ekonomi makro.

"Premi turun karena banyak tantangan tahun ini, salah satunya adalah kondisi makro ekonomi, banyak yang terjadi. Namun, kami optimistis dapat terus tumbuh dan berkontribusi untuk industri asuransi," kata dia dalam konferensi pers, peluncuran produk MiFirst Life Protector (MiFlip), Senin (14/11/2022).

Meskipun demikian, ia bilang, Manulife Indonesia memiliki fondasi yang kuat. Dengan begitu, pihaknya yakin akan tetap dapat bertumbuh ke depannya.

"Kami punya fondasi yang kuat misalnya produk dan tim manajemen yang dimiliki perusahaan," imbuh dia.

Dalam upaya terus mendorong kinerja perusahaan, Manulife Indonesia mulai mengembangkan produk asuransi digital, misalnya lewat kerja sama dengan Bank DBS Indonesia.

Amy bilang, peluncuran produk digital melalaui bancassuranse ini merupakan upaya perusahaan untuk terus berinovasi dalam meluncurkan produk yang dibutuhkan masyarakat.

"Kami tetap optimistis dengan kinerja bancassurance dan kondisi pasar, lewat produk ini kami ingin lebih banyak millenial memiliki produk asuransi," ujar dia.

Sebagai informasi, Manulife Indonesia mencetak pendapatan premi neto sebesar Rp 7,46 triliun. Angka tersebut turun sebesar 16,1 persen secata tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 8,89 triliun

Hal tersebut juga berdampak pada penyusutan aset perusahaan pada kuartal III-2022 jadi sebesar Rp 59,15 triliun. Jumlah tersebut turun 1,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 59,96 triliun.

Di samping itu, Manulife Indonesia mencetak laba setelah pajak sebesar Rp 1,42 triliun sampai kuartal III-2022.

Jumlah tersebut tumbuh 95,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 725,06 miliar.

Sementara rasio kesehatan yang tercermin dari risk based capital (RBC) perusahaan sebesar 594 persen. Jumlah tersebut berada di atas ambang batas OJK sebesar 120 persen.

https://money.kompas.com/read/2022/11/14/181000726/terpengaruh-kondisi-ekonomi-makro-premi-manulife-indonesia-turun-di-kuartal

Terkini Lainnya

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Tak Perlu ke Dukcapil, Ini Cara Cetak Kartu Keluarga secara Online

Earn Smart
Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Laba Bank Tumbuh Terbatas, Pengamat: Pengaruh Kondisi Ekonomi Secara Umum

Whats New
Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

Whats New
Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Pasca Halving Bitcoin, Apa yang Harus Dicermati Investor?

Earn Smart
KJRI Cape Town Gelar 'Business Matching' Pengusaha RI dan Afrika Selatan

KJRI Cape Town Gelar "Business Matching" Pengusaha RI dan Afrika Selatan

Whats New
Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Baru 4 Bulan, Sudah 11 Bank Perekonomian Rakyat yang Tumbang

Whats New
Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Maskapai Akui Tak Terdampak Pengurangan Bandara Internasional

Whats New
Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Bank BTPN Raup Laba Bersih Rp 544 Miliar per Maret 2024

Whats New
Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Melalui Aplikasi Livin' Merchant, Bank Mandiri Perluas Jangkauan Nasabah UMKM

Whats New
Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Hari Tuna Sedunia, KKP Perluas Jangkauan Pasar Tuna Indonesia

Whats New
Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Terima Peta Jalan Aksesi Keanggotaan OECD, Indonesia Siap Tingkatkan Kolaborasi dan Partisipasi Aktif dalam Tatanan Dunia

Whats New
Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Pasarkan Produk Pangan dan Furnitur, Kemenperin Gandeng Pengusaha Ritel

Whats New
Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

Punya Manfaat Ganda, Ini Cara Unit Link Menunjang Masa Depan Gen Z

BrandzView
Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Asosiasi Dukung Pemerintah Cegah Penyalahgunaan Narkoba pada Rokok Elektrik

Whats New
Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Impor Bahan Baku Pelumas Tak Lagi Butuh Pertek dari Kemenperin

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke