Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pensiun Dini PLTU Masuk Program JETP, Komitmen RI Dorong Energi Bersih

“Enggak hanya itu saja, nanti juga ada isu lain, tapi memang yang menjadi target utama adalah bagaimana pengurangan emisi yang sangat signifikan, dari PLTU,” kata Arifin di Kementerian ESDM, Jumat (17/2/2023).

Arifin mengatakan, untuk mendorong impelentasi energi bersih, pihaknya telah menentukan sekretariat JETP yang terdiri dari wakil-wakil kementerian terkait. Nantinya akan dielaborasikan program mana saja yang ditargetkan.

“Kan sudah ditentukan sekretariatnya disini, dari Indonesia, nanti akan ada timnya yang terdiri dari wakil-wakil kementerian terkait. Nanti dari JETP ada beberapa negara, dan disitulah target utama akan dielaborasikan,” ujar Arifin.

“Nanti mana-mana program yang akan ditargetkan dalam JETP dan gimana nanti eksekusinya, itu ditailnya nanti kita (sampaikan),” tambahnya.

Adapun rencana serta timeline pensiun dini PLTU yang akan dilakukan dalam program JETP sudah dipersiapkan. Beberapa PLTU yang masuk dalam skema pensiun dini akan ditentukan kapasitas, dan skema penggantian ke renewable energy (EBT).

“Ini akan kita bikin, menunya dan daftrnya sudah ada, nanti yang mana-mana dulu paling mudah diimplementasikan (EBT), dan kalau sudah dipensiunkan, bagaimana menggantinya ke energi bersih,” lanjutnya.

Arifin juga mengatakan, dirinya akan melihat mana saja lokasi PLTU yang mengalami oversupply daya, hingga unit PLTU yang tidak efisien untuk segera dilakukan pergantian. Menurut dia, kondisi – kondisi tersebutlah yang selama ini menyumbang emisi, sehingga butuh penanganan lebih lanjut, melalui komitmen JETP.

“Nanti akan dilihat lokasi yang kelebihan, kemudian unit yang sudah enggak efisien. Kan yang enggak efisien ini konsumsinya boros, pembakaran juga enggak seperti biasanya, sehingga energi yang dihasilakn tidak bagus,” jelasnya.

Adapun lokasi – lokasi PLTU yang rencananya akan dipensiunkan dini tak hanya berada di Jawa saja, tapi juga tersebar hingga ke pulau Sumatera. Dalam skema JETP, program gasifikasi juga salah satu yang menjadi fokus.


Konversi ke gas

Arifin bilang, gasifikasi diharapakan dapat mempercepat konversi dari diesel ke gas. Dia juga ingin agar sumber pendanaan untuk program gasifikasi ini kompetitif, agar bisa lebih ekonomis.

"Kita juga melihat itu, kita mau mempercepat konversi diesel ke gas, dari gas ke EBT. Ini yang paling cepat (bisa dilakukan) dari diesel ke gas. Mudah-mudahan bisa masuk terutama sumber pendanaannya, kita ingin lebih kompetitif,” lanjutnya.

Arifin juga memastikan dengan pensiun dini PLTU, tidak akan merugikan, karena semua yang dilakukan akan diperhitungkan secara rinci dan sistematis. Dia juga menyebut ada kompensasi yang diberikan jika PLTU melakukan pensiun dini.

“Enggak (rugi), nantikan dihitung nilai asetnya berapa, dan bagaimana mempercepat pensiun dini itu. Misalnya, dari yang 5 tahun, dipercepat menjadi 3 tahun, yang 2 tahun ini ada kompensasinya,” ujar Arifin.

“Intinya harus ada keterbukaan, dan jangan juga mentang-mentang mau dipensiunkan dipatok tinggi. Harus berdasarkan best practise yang ada,” tegasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/02/18/110000026/pensiun-dini-pltu-masuk-program-jetp-komitmen-ri-dorong-energi-bersih

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke