Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

APBN Surplus Rp 90,8 Triliun pada Januari 2023

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pada Januari 2023 surplus sebesar Rp 90,8 triliun atau setara dengan 0,43 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, kinerja APBN surplus itu jauh lebih tinggi dibandingkan Januari 2022 yang surplus Rp 29,6 triliun atau setara 0,15 persen terhadap PDB. Artinya, terjadi kenaikan surplus hingga 207 persen di Januari 2023.

"Kalau dibandingkan dari tahun lalu, ini naiknya lebih dari tiga kali lipat. Ini adalah surplus APBN yang sangat tinggi, terlebih dibandingkan Januari tahun 2021 yang waktu itu defisit Rp 45,5 triliun," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Rabu (22/2/2023).

Ia menjelaskan, APBN surplus terjadi karena realisasi pendapatan negara lebih tinggi dibandingkan belanja negara.

Pada Januari 2023, pendatapan negara tercatat Rp 232,2 triliun atau tumbuh 48,1 persen (year on year/yoy), lebih tinggi dari belanja negara mencapai Rp 141,4 triliun atau tumbuh 11,2 persen (yoy).

Seiring dengan kinerja APBN yang surplus, keseimbangan primer pada Januari 2023 tercatat mencapai 113,9 atau turun 127,2 persen (yoy). Sedangkan realisasi pembiayaan anggaran Rp 95,9 triliun atau turun 4.438 persen (yoy).

"Ini (pembiayaan anggaran) adalah suatu kondisi yang sangat positif sampai pada bulan pertama 2023," kata Sri Mulyani.

Pendapatan dan belanja negara

Secara rinci, bendahara negara itu mengungkapkan, pendapatan negara yang sebesar Rp 232,2 triliun pada akhir Januari 2023, meliputi penerimaan perpajakan sebesar Rp 186,3 triliun atau tumbuh 38,9 persen (yoy).

Adapun penerimaan perpajakan itu terdiri dari penerimaan pajak sebesar Rp 162,2 triliun atau tumbuh 48,6 persen (yoy), serta kepabeanan dan cukai sebesar Rp 24,1 triliun yang kinerjanya turun 3,4 persen (yoy).

Kemudian pendapatan negara juga diperoleh dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) yang mencapai Rp 45,9 triliun atau tumbuh sebesar 103 persen (yoy).

"Capaian pendapatan negara Rp 232,2 triliun adalah 9,4 persen dari target tahun ini, dan angka 9,4 persen perbulannya, itu cukup tinggi," ucapnya.

Sedangkan untuk realisasi belanja negara yang tercatat mencapai Rp 141,4 triliun hingga Januari 2023, mencakup belanja pemerintah pusat senilai Rp 83,2 triliun atau tumbuh 15,2 persen (yoy), serta transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 58,2 triliun atau naik 5,9 persen (yoy).

Adapun untuk belanja pemerintah pusat, rinciannya yakni belanja non kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 28,7 triliun atau naik 31,5 persen (yoy), serta belanja kementerian lembaga sebesar Rp 54,5 triliun atau tumbuh 8,1 persen (yoy).

"Belanja Januari tahun lalu itu pertumbuhannya terkontraksi (-13 persen), tahun ini kita tumbuh 4,6 persen. Ini hal yang positif. Kami akan juga jaga supaya belanja negara mampu mendukung terus momentum pemulihan ekonomi yang terus menguat," pungkas Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2023/02/22/124400726/apbn-surplus-rp-908-triliun-pada-januari-2023

Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Pada Sabtu 25 Mei 2024

Spend Smart
Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Menko Airlangga Beberkan Keberhasilan Perekonomian Indonesia di Hadapan Para Pemimpin Global pada Nikkei Forum 2024

Whats New
Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Giliran Kemenhub Tegur Garuda Soal Layanan Penerbangan Haji

Whats New
Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Harga Bahan Pokok Sabtu 25 Mei 2024, Harga Ikan Kembung Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Kebakaran di Kilang Pertamina Balikpapan Sudah Berhasil Dipadamkan

Whats New
Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Kenaikan Harga Saham Nvidia, Nasdaq Catat Rekor Tertinggi

Whats New
Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Kinerja Kepala Desa Millenial dan Z

Whats New
Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Whats New
Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Atur Keuangan Agar Bebas Hutang, Ini Tipsnya

Work Smart
Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Penyebab Student Loan Gagal di Era Soeharto: Banyak Kredit Macet

Whats New
Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Harga Batu Bara Acuan Mei 2024 Turun 5,8 Persen Jadi 114,06 Dollar AS Per Ton

Whats New
AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

AHY Usul Ada Badan Air Nasional, Basuki: Koordinasi Makin Susah

Whats New
[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

[POPULER MONEY] 2015 Masih Rp 500.000-an Per Gram, Ini Penyebab Harga Emas Naik | AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Whats New
Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Student Loan era Soeharto, Ijazah Jadi Agunan, Ditahan Bank sampai Utang Lunas

Whats New
Kementerian ESDM Ungkap Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Kementerian ESDM Ungkap Strategi Pemanfaatan Kendaraan Listrik di Tanah Air

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke