Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perluas Layanan "Pay Later" di RI, Atome Tunjuk General Manager Baru

"Saya berharap bersama dengan seluruh tim, kami dapat terus menghadirkan inovasi finansial yang mumpuni bagi masyarakat Indonesia serta menjangkau mereka melalui edukasi dan promosi menarik kedepannya,” ungkap Rizki melalui keterangan pers, Rabu (22/2/2023).

Rizki sendiri memiliki pengalaman 10 tahun di industri finansial dan teknologi. Ia optimistis dapat membawa pertumbuhan positif untuk bisnis Atome, terutama dalam hal memperbesar penetrasi pengguna pay later dan penerapan inklusi finansial di Indonesia.

Menurut dia, peluang pasar pay later di Indonesia sangat besar, seperti halnya di Eropa dan Amerika.

Mengutip data riset yang dilakukan oleh GreyViews pada awal Februari 2023 menyatakan pasar pay later di Jerman bernilai 13,8 miliar dollar AS pada 2022 dan diperkirakan akan mencapai 272,6 miliar dollar AS pada 2030, dengan CAGR sebesar 45,2 persen sepanjang 2023-2030.

Hasil riset dari Fortune Business Insights juga menyebutkan bahwa pasar Amerika Utara menjadi region yang mendapatkan pendapatan terbesar di pasar global karena meningkatnya penetrasi pengguna pay later dari berbagai sektor.

Di Indonesia, Atome telah memiliki pertumbuhan bisnis yang cukup pesat.

Di tahun 2022 perusahaan telah berhasil mencetak peningkatan transaksi hingga hingga 360 kali, dengan penghasilan gross merchandise value (GMV) yang tercatat sebanyak 420 kali lebih banyak dibandingkan akhir tahun 2020.

Angka ini didapat dari total pembiayaan yang telah diberikan Atome kepada penggunanya yang mayoritas (70 persen) berasal dari daerah Jawa dan Bali.

"Di 2023 ini, kami telah memiliki beberapa rencana dalam memperkenalkan inovasi finansial terbaru Atome guna menjawab ragam kebutuhan masyarakat untuk layanan finansial di Indonesia,” tutup Rizki.

Sebagai informasi, Atome merupakan bagian dari Advance Intelligence Group – salah satu perusahaan startup teknologi terbesar yang berbasis di Singapura.

Berdiri sejak 2016, Advance Intelligence Group memiliki sederet investor global seperti SoftBank Vision Fund 2, Warburg Pincus, Northstar, Vision Plus Capital, Gaorong Capital, Pavilion Capital, GSR Ventures dan investor global yang berbasis di Singapura yakni EDBI.

https://money.kompas.com/read/2023/02/22/183147526/perluas-layanan-pay-later-di-ri-atome-tunjuk-general-manager-baru

Terkini Lainnya

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Pertumbuhan Ekonomi RI 5,11 Persen Dinilai Belum Maksimal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke