Direktur Unit Usaha Syariah Permata Bank Herwin Bustaman menyebutkan, salah satu alasan peluncuran RDN Syariah Digital ialah dengan melihat lambatnya pertumbuhan jumlah investor nasional. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukan, pada periode 2018-2022 jumlah investor hanya bertambah 44.356 menjadi 117.942.
Angka tersebut jauh lebih rendah dibanding total investor pasar modal saat ini. Tercatat pada periode yang sama, jumlah investor pasar modal tumbuh dari 1,62 juta menjadi 10,30 juta investor.
"Pertumbuhan yang pesat itu karena adanya RDN seamless," kata dia, di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Oleh karenanya Permata Bank meluncurkan RDN Syariah Digital untuk mempermudah masyarakat menjadi investor syariah. Salah satu keunggulan utama yang ditawarkan oleh produk tersebut ialah kecepatan pembukaan RDN.
Kecepatan pembukaan RDN itu merupakan hasil dari teknologi PermataAPI (Permata Application Program Interface) yang terintegrasi secara langsung dengan aplikasi Perusahaan Efek (PE). Ini kemudian memungkinkan nasabah membuka RDN syariah hanya dalam waktu singkat.
"Produk Permata RDN Syariah dengan teknologi PermataAPI menjadi bagian penting dalam transformasi digital tercepat dan efisien yang terintegrasi dengan aplikasi Perusahaan Efek," tutur Herwin.
Layaknya kebanyakan RDN konvensional lain, Permata RDN Syariah menawarkan pembuakaan rekening secara gratis. Selain itu, investor juga tidak perlu menyetor uang ke dalam akun serta bebas biaya administrasi bulanan dan biaya penutupan rekening.
"Nasabah hanya perlu meluangkan waktu dalam hitungan beberapa menit untuk pengisian data diri dalam proses pembuatan rekening dana nasabah syariah hingga rekening berhasil dibuka," tuturnya.
Dengan kehadiran Permata RDN Syariah, Herwin berharap, pertumbuhan jumlah investor syariah di Indonesia akan semakin pesat. Pasalnya, Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
https://money.kompas.com/read/2023/03/02/190000926/pakai-produk-permata-rdn-syariah-digital-investasi-di-pasar-modal-jadi-makin