Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Bertahan di Tengah Rencana Pemangkasan Produksi Minyak OPEC+

Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup menguat 327 poin (0,98 persen) pada 33.601,15, kemudian S&P 500 naik 0,37 persen menjadi 4.124,51. Sedangkan indeks acuan saham teknologi Nasdaq melemah 0,27 persen ke posisi 12.189,45.

Meski demikian Wall Street menunjukkan ketahanan meskipun diterpa sentimen dari rencana produksi minyak OPEC+ yang akan memangkas 1,16 juta barrel minyak mentah per hari. West Texas Intermediate futures naik 6,28 persen menjadi menetap di level 80,42 dollar AS per barrel, sementara Brent berjangka naik 6,31 persen menetap di 84,93 dollar AS per barrel.

Ahli strategi energi Morningstar Stephen Ellis mengatakan, prospek harga minyak yang lebih tinggi karena penurunan produksi bisa menambah kekhawatiran lebih lanjut ke Wall Street.

"Pemotongan sebenarnya itu sendiri tidak terlalu mengejutkan, mengingat peningkatan besar dalam persediaan global dan kekhawatiran resesi, yang kemungkinan meningkat akibat kesulitan perbankan baru-baru ini," katanya.

"Harga minyak yang lebih tinggi cenderung memberikan sedikit dorongan untuk inflasi, memberikan lebih banyak efek peredam pada perekonomian,” lanjut dia.

Tetapi Wall Street menepis sentimen negatif itu, dengan menunjukkan serangkaian data positif. Data utama yang dirilis pada kuartal pertama tampak positif, meskipun gejolak di sektor perbankan disorot oleh jatuhnya Silicon Valley Bank pada bulan Maret.

Nasdaq Composite memimpin penguatan kuartal ini dengan kenaikan 16,8 persen sementara S&P 500 naik 7 persen dalam tiga bulan pertama tahun. Dow tertinggal tetapi masih berhasil naik sebesar 0,4 persen.

Analis pasar senior OANDA Ed Moya berpendapat, reli baru-baru ini mungkin berumur pendek mengingat faktor ekonomi makro yang lebih kuat.

“Latar belakang makro saat ini tidak kondusif untuk reli pasar saham. Ini berarti, perekonomian terikat resesi karena konsumen jelas melemah, pinjaman akan menjadi buruk, ketidakpastian biaya energi akan tetap tinggi untuk sementara waktu, dan kebijakan moneter akhirnya membatasi dan akan merusak ekonomi,” kata Moya.

Minggu pertama kuartal baru ini merupakan pekan pendek bagi Wall Street, karena perdagangan akan ditutup kaerna libur Jumat Agung. Namun, akan ada beberapa bagian penting dari data ekonomi bagi investor, termasuk data pekerja, laporan penggajian swasta ADP dan laporan pekerjaan bulanan yang diawasi ketat.

https://money.kompas.com/read/2023/04/04/071956926/wall-street-bertahan-di-tengah-rencana-pemangkasan-produksi-minyak-opec

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke