Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Wall Street Ditutup Melemah, Nasdaq Terkoreksi Paling Dalam

Indeks acuan saham teknologi Nasdaq turun paling dalam sebesar 1,07 persen, disusul oleh S&P 500 yang terkoreksi 0,25 persen. Sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,24 persen yang didukung oleh kinerja saham healthcare yang lebih baik.

Sentimen yang mempengaruhi pergerakan harga saham sepanjang perdagangan Rabu adalah pertimbangan investor akan laporan penggajian swasta ADP terbaru, yang menunjukkan pertumbuhan pekerjaan yang melambat di bulan Maret.

Hal itu mengikuti laporan lowongan pekerjaan yang rilis di hari Selasa yang menyarankan upaya Federal Reserve untuk mendinginkan pasar tenaga kerja akhirnya mungkin berpengaruh. Pada bulan Februari, jumlah posisi yang tersedia turun di bawah 10 juta untuk pertama kalinya dalam hampir dua tahun.

“Secara terarah, pergerakan saham menguat akan lebih masuk akal, tetapi pada saat yang sama arahnya belum jelas. Kami ragu pasar akan mampu melalui potensi perlambatan ekonomi dan kekhawatiran pertumbuhan, yang telah kami lihat selama dua hari terakhir,” kata Angelo Kourkafas, ahli strategi investasi di Edward Jones mengutip CNBC.

Saham teknologi dengan pertumbuhan tinggi tertekan pada perdagangan hari Rabu, dimana Zscaler dan CrowdStrike masing-masing turun 8,3 persen dan 6,6 persen. Saham produsen chip juga melemah, dengan penurunan Advanced Micro Devices lebih dari 3 persen.

Kemiringan defensif pasar membantu saham healthcare lebih unggul yang mendorong kenaikan DJIA. Johnson & Johnson melonjak 4,5 persen setelah perusahaan farmasi tersebut mengungkapkan akan membayar 8,9 miliar dollar AS selama 25 tahun ke depan untuk menyelesaikan klaim produk bedaknya yang menyebabkan kanker. Saham-saham sektor utilitas lebih unggul pada perdagangan Rabu.

Imbal hasil Treasury AS turun pada hari Rabu, tetapi potensi kenaikan suku bunga lebih lanjut dari bank sentral berkontribusi terhadap volatilitas pasar. Bank sentral Selandia Baru semalam menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin, dan mencatat bahwa inflasi yang terjadi cukup tinggi secara terus-menerus. Sementara itu, Presiden Fed Cleveland Loretta Mester mengatakan Selasa malam bahwa bank sentral AS masih perlu menaikkan suku bunga lebih lanjut.

https://money.kompas.com/read/2023/04/06/071000926/wall-street-ditutup-melemah-nasdaq-terkoreksi-paling-dalam

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke