Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harga Emas Naik Turun, Apa Penyebabnya?

Emas telah menjadi salah satu jenis logam mulai yang paling dipilih masyarakat untuk berinvestasi, karena dianggap lebih aman dibandingkan terjun langsung ke saham maupun obligasi.

Lantas, apa yang membuat harga emas bisa naik dan turun?

Penyebab harga emas naik dan turun

Dilansir dari laman resmi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), terdapat beberapa faktor yang membuat harga emas naik dan turun seperti inflasi, kebijakan moneter, penawaran dan permintaan, kondisi global, hingga nilai tukar dolar Amerika Serikat.

  • Inflasi

Inflasi adalah salah satu utama yang membuat harga-harga barang semakin naik, termasuk harga emas. Semakin tinggi tingkat inflasi maka harga emas semakin mahal.

Hal tersebut disebabkan masyarakat memilih untuk menyimpan asetnya dengan memilih berinvestasi emas yang harganya cenderung stabil dan lebih aman.

Emas yang semakin diminati pasar pun akan membuat harga emas meningkat.

  • Kebijakan moneter

Harga emas sangat dipengaruhi oleh kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal System atau dikenal The Fed). Kebijakan moneter merupakan kebijakan menaikkan atau menurunkan suku bunga.

Suku bunga The Fed yang turun, membuat harga emas berpotensi naik. Ini karena dolar menjadi tidak menarik lagi sebagai pilihan investasi dan masyarakat memilih menempatkan uangnya dalam berinvestasi emas.

  • Penawaran dan permintaan emas

Hukum penawaran dan permintaan berlaku pada harga emas. Semakin besar permintaan dibandingkan penawaran, membuat salah satu logam mulia ini akan naik.

Sebaliknya, harga emas akan turun jika penawarannya lebih tinggi dibandingkan permintaannya.

  • Kondisi global

Kondisi politik, ekonomi, krisis, resesi, hingga perang menjadi salah satu pemicu naik turunnya harga emas. Kondisi ekonomi yang aecau, krisis, atau perang membuat harga emas melonjak naik.

Ketidakpastian kondisi global membuat para investor beralih menginvestasikan dana yang dimiliki ke dalam aset aman seperti emas.

Setidaknya terdapat tiga alasan emas bisa dipilih sebagai suatu investasi di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu.

Yaitu nilai emas tetap terjaga di tengah inflasi atau deflasi, nilai emas tetap terjaga meskipun terjadi krisis ekonomi atau perang, hingga permintaan emas yang tidak berkurang di tengah ketersediaannya yang terbatas.

  • Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS)

Harga emas dalam negeri mengacu harga emas internasional yang dikonversi dari dolar AS ke mata uang rupiah. Sehingga, harga emas sangat dipengaruhi pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

Jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah, maka harga emas lokal menguat, Sebaliknya, nilai tukar rupiah yang melemah, membuat harga emas lokal cenderung turun.

Nah, begitulah ulasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi naik turunnya harga emas. Sebelum memilih berinvestasi emas, pastikan investor telah mengetahui mengenai investasi tersebut termasuk kelebihan dan kekurangannya.

https://money.kompas.com/read/2023/05/11/100300426/harga-emas-naik-turun-apa-penyebabnya-

Terkini Lainnya

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke