Luhut juga berencana melakukan kunjungan kerja ke Kenya pada Juni 2023. Tujuannya, untuk mempersiapkan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Juli 2023.
"Saya berharap kita dapat bergerak cepat mengimplementasikan berbagai kerja sama konkret ini. Saya berencana akan ke Kenya lagi bulan Juni, saya harap dalam waktu dekat sudah ada satu atau dua proyek yang dapat dieksekusi," ujar Luhut dilansir dari laman resmi Kemenko Marves.
Pelaksanaan "Joint Business and Investment Indonesia-Kenya" melingkupi 18 area strategis. Yaitu ekonomi biru, tambang bernilai tambah dan energi terbarukan, kendaraan listrik, minyak konsumsi, industri ternak sapi dan perikanan.
Selanjutnya pembangunan infrasruktur, revitalisasi sistem kereta api, farmasi, tekstil, kilang minyak dan industri migas, kerja sama sektor keuangan dan perbankan termasuk fintech.
Pengembangan industri strategis seperti alutsita dan komoditas pertanian seperti kelapa sawit, tebu, dan kopi, pengembangan pelabuhan serta kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Menteri Perdagangan, Investasi, dan Industri Kenya, Moses Kuria menambahkan bahwa "Joint Business and Investment" tersebut merupakan tonggak pencapaian penting bagi perjalanan antara kedua negara menuju hubungan bilateral yang lebih baik dan kuat.
"Saya rasa dengan adanya "book deal" RI-Kenya ini kita memasuki tahapan implementasi karena diskusi yang kita lakukan sudah sangat baik dan jelas targetnya. Kami akan bergerak cepat memastikan implementasi kerja sama yang sudah kita sepakati agar dapat terlaksana," kata Moses.
Dirinya pun akan memfasilitasi kedatangan perusahaan Indonesia yang akan berekspansi dan melakukan penetrasi pasar di Kenya dan Afrika pada Juni 2023 mendatang.
https://money.kompas.com/read/2023/05/13/190000626/juni-luhut-kunker-ke-kenya-eksekusi-investasi-dan-persiapkan-kedatangan-jokowi