Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

PT Amman Mineral Internasional Bersiap IPO, Bidik Dana Segar Rp 12,9 Triliun

Adapun rentang harga penawaran sebesar Rp 1.650 sampai dengan Rp1.775 per saham dengan target kantongi dana IPO sebesar Rp 12,9 triliun.

Presiden Direktur Amman, Alexander Ramlie mengatakan, pengunaan dana IPO adalah untuk kegiatan pengembangan usaha.

Masa penawaran awal atau bookbuilding akan dilaksanakan pada 31 Mei 2023 hingga 16 Juni 2023. Masa penawaran umum direncanakan pada 28 Juni – 3 Juli 2023. Rencananya, Amman akan tercatat di Papan Perdagangan Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan kode saham AMMN.

Untuk rencana aksi korporasi ini, Perseroan telah menunjuk PT BNI Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, PT DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek (Joint Lead Underwriters).

Alexander Ramlie mengatakan, aksi korporasi ini merupakan salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis yang berkelanjutan di era transisi energi, yang akan mendorong permintaan akan komoditas tembaga di masa mendatang.

“Pengembangan usaha Amman, mulai dari pembangunan smelter, penambahan kapasitas pabrik konsentrator, hingga pembangunan pembangkit listrik tenaga gas merupakan langkah besar yang akan membawa dampak positif bagi Perseroan dan pemangku kepentingan (stakeholders), dan juga bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, warga Indonesia, dan juga dunia,” ujar Alexander, dalam siaran pers, Jumat (2/5/2023).

"Kami sedang tahap pengembangan Fase 8 yang diperkirakan dapat memperpanjang usia tambang hingga 2030. Kami juga akan mulai mempersiapkan Elang untuk dapat memulai operasional penambangan di tahun 2031 hingga 2046,” ujarnya.

Data cadangan bijih Amman untuk Batu Hijau dan Elang per tanggal 31 Desember 2022 sesuai JORC Code 2012 (Joint Ore Reserves Committee) adalah sebesar 17,12 miliar pon tembaga dan 23,2 juta ons emas. Selain memiliki cadangan yang melimpah, keunggulan lain yang dimiliki Perseroan adalah


Bangun smelter

Melalui IPO, anak usaha perseraon, PT Amman Mineral Industri (AMIN) juga akan membangun smelter berkapasitas input awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun. Nantinya, smelter ini akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.

Smelter akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat (dengan konsentrasi 98, persen). Lalu untuk Pemurnian Logam Mulia akan menghasilkan 18 ton emas batangan (dengan kemurnian emas 99,9 persen), 55 ton perak batangan (dengan kemurnian perak 99,9 persen), dan logam mulia lainnya. Smelter ini dibangun sebagai upaya Perseroan dalam mendukung program hilirisasi pemerintah.

“Dengan pengolahan konsentrat tembaga yang dilakukan di dalam negeri, Perseroan memberikan nilai tambah bagi produk, untuk Indonesia," papar Alexander.

Perseroan juga mendorong operasional dengan Prinsip Keberlanjutan, salah satunya adalah pengoperasian PLTS terbesar di Indonesia saat ini untuk operasional pertambangan, dengan kapasitas puncak 26,8 Megawatt sejak Juni 2022. Dengan PLTS tersebut, Perseroan dapat berkontribusi mengurangi emisi CO2 hingga 40.000 ton per tahun.

Peningkatan produktivitas dan efisiensi haul truck juga dapat menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 30 persen. Selain berbagai upaya pengelolaan sumber daya, Amman juga melakukan berbagai inisiatif bagi masyarakat sekitar wilayah operasional yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.

Adapun program inisiatif Amman untuk warga sekitar antara lain, pendidikan vokasi bagi generasi muda di wilayah KSB, peningkatan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM), serta pengembangan pariwisata berkelanjutan menjadi bagian utama dari Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

https://money.kompas.com/read/2023/06/02/083000926/pt-amman-mineral-internasional-bersiap-ipo-bidik-dana-segar-rp-12-9-triliun

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke