Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Akui Harga Telur Masih Mahal, Wamendag: Mudah-mudahan Turun dalam Waktu Dekat

Oleh karena itu Jerry menuturkan, pihaknya akan berupaya terus untuk bisa menekan harga telur sesuai dengan Harga Acuan Pembelian (HAP) yakni Rp 27.000 per kilogram.

"Iya (masih mahal), mudah-mudahan bisa segera turun dalam waktu dekat tapi kita terus berupaya memastikan harganya bisa turun dalam waktu dekat," ujar Jerry saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Kamis (8/6/2023).

Hal ini juga diamini oleh Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim. Isy mengatakan, pihaknya saat ini masih akan terus mempelajari upaya apa yang cocok diambil untuk menekan harga.

"Kita masih mempelajari apakah ada intervensi harga seperti tahun kemarin kita menerapkan bantuan pakan telur berupa jagung, nanti kita lihat dan diputuskan di Rakortas," kata Isy.

Adapun mengutip dari data panel harga Bapanas, harga telur saat ini dibanderol Rp 30.490 per kilogram. Angka ini jauh lebih mahal Rp 3.490 dari HAP yang ditentukan oleh Bapanas.

Sementara Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan sebelumnya, berencana membuka opsi untuk kembali menyalurkan subsidi jagung agar harga salah satu pakan ternak itu terkendali, sehingga pada akhirnya dapat menurunkan harga telur yang melonjak dalam beberapa waktu terakhir.

“Misalnya jagung rakyat mahal sampai Rp6.500, kami akan coba nanti misalnya Rp1,500 disubsidi, apakah untuk transportasinya, untuk lainnya, sehingga harga pakan juga terkendali,” kata Zulkifli Hasan di lingkungan Istana Negara, Jakarta, Senin (22/6/2023).

Zulhas, sapaan akrabnya, mengatakan opsi subsidi harga jagung itu masih dikaji secara mendalam. Opsi subsidi itu muncul karena meningkatnya harga jagung sebagai komoditas utama pakan ternak mengalami kenaikan, yang pada akhirnya turut mengerek harga telur.

https://money.kompas.com/read/2023/06/08/165044326/akui-harga-telur-masih-mahal-wamendag-mudah-mudahan-turun-dalam-waktu-dekat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke