Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sejarah CMNP Bermula dari Proyek Tol Anak Soeharto

KOMPAS.com - Pengusaha nasional Jusuf Hamka mengatakan negara melalui Kementerian Keuangan diharuskan membayar utang Rp Rp 179 miliar kepada PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP).

Utang tersebut, menurut klaim Jusuf Hamka, kini sudah membengkak menjadi sekitar Rp 800 miliar karena adanya bunga dan denda selama 25 tahun.

Utang tersebut bermula saat CMNP menyimpan uangnya dalam bentuk deposito di Bank Yakin Makmur atau Bank Yama, di mana bank tersebut dimiliki juga oleh Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut Soeharto. Sementara CMNP juga merupakan perusahaan jalan tol yang didirikan Tutut.

Bank tersebut kemudian ikut terimbas krisis moneter 1998 dan akhirnya mendapatkan suntikan dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) dari pemerintah.

Aliran dana BLBI dari negara itu kemudian sebagian dipakai untuk membayar para pemegang simpanan di bank tersebut. Namun untuk CMNP, pemerintah melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN), menolak membayar ke CMNP. Alasannya, menurut BPPN, perusahaan jalan tol itu kepemilikan sahamnya terafiliasi dengan anak Tutut Soeharto.

Profil CMNP

Mengutip Laporan Tahunan CMNP dan keterangan dari Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan ini didirikan Tutut Soeharto pada 1987 sebagai yang bergerak di bidang usaha jalan tol atau BUJT.

CMNP juga tercatat sebagai perusahaan swasta pertama yang mengoperasikan jalan tol di Indonesia. Karena kala itu, usaha jalan tol masih dimonopoli oleh BUMN Jasa Marga.

Konsesi tol pertama yang didapat Tutut Soeharto dari pemerintah Orde Baru kala itu adalah Jalan Tol Wiyoto Wiyono yang merupakan tol layang pertama di Indonesia.

Jalan bebas hambatan ini menghubungkan Cawang dan Tanjung Priok. Tol ini kemudian selesai dibangun dan mulai beroperasi pada 1990.

Mengutip pemberitaan Harian Kompas yang terbit pada 27 Januari 1988, Tutut Soeharto menyebut kalau tol pertamanya ini merupakan kebanggaan perusahaannya dan diharapkan bisa bertahan hingga usia 40 tahun, bahkan lebih.

"Tetapi diharapkan dapat bertahan seumur hidup, asal jangan terjadi gempa bumi atau bencana alam berat lainnya yang sulit diperhitungkan," kata Tutut Soeharto kala itu.

Pembangunannya menelan biaya sekitar Rp 291 miliar. Bahkan Presiden Soeharto meresmikan operasional jalan layang tol Cawang-Priok pada 9 Maret 1990.

Peresmian dilakukan di pintu gerbang Plumpang, Jakarta Utara. Jalan tol sepanjang 15,66 kilometer ini diberi nama Jalan Ir Wiyoto Wiyono. Wiyoto Wiyono merupakan seorang teknisi pembangunan jalan yang meninggal saat melaksanakan tugasnya.

Dari keuntungan yang didapat CMNP, Tutut kemudian terus mengembangkan jaringan bisnis jalan tolnya. Perusahaan ini terus menambah jumlah konsesi tol miliknya dan menjadikannya sebagai pemain utama di bisnis jalan tol.

Saham Tutut Soeharto di CMNP

Hingga saat ini, belum jelas bagaimana Tutut Soeharto maupun keluarganya yang mendirikan perusahaan tersebut kemudian tak lagi banyak berkiprah di CMNP, baik sebagai komisaris maupun direksi perusahaan.

Sosok Keluarga Cendana terakhir yang menduduki posisi direksi CMNP adalah Danty Indriastuty Purnamasari, anak Tutut Soeharto yang sempat menjabat Direktur Utama CMNP hingga 2016.

Mengutip data yang bisa dilihat di profil perusahaan tercatat Bursa Efek Indonesia, kepemilikan langsung Keluarga Jusuf Hamka di CMNP sejatinya hanya memegang saham 9,35 persen.

Rinciannya, Fitria Yusuf yang merupakan putri Jusuf Hamka sebesar 4,42 persen. Berikutnya adalah Feisal Hamka yang juga merupakan anak Jusuf Hamka sebesar 4,93 persen.

Kepemilikan saham terbesar atau pengendali saham pada CMNP justru dimiliki perusahaan cangkang yang terdaftar di Singapura, yaitu BP2S SG/BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch dengan kepemilikan sebesar 58,95 persen.

Lantaran merupakan perusahaan cangkang, sulit menelusuri siapa di balik pemegang saham mayoritas CMNP atau pemilik dari BP2S SG/BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch, termasuk apakah perusahaan tersebut masih terkait dengan Tutut Soeharto atau terafiliasi dengan Jusuf Hamka.

Namun Jusuf Hamka mengklaim, kalau CMNP saat ini tak lagi kaitannya dengan Grup Citra Lamtoro Gung Persada yang dimiliki Tutut Soeharto.

https://money.kompas.com/read/2023/06/13/114829326/sejarah-cmnp-bermula-dari-proyek-tol-anak-soeharto

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke