Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bhinneka Life Targetkan Pendapatan Premi Tumbuh 25 Persen

Direktur Utama Bhinneka Life Benny Indra mengatakan, pada kuartal pertama tahun ini penyaluran premi perusahaan tumbuh 18 persen. Pertumbuhan itu disebut lebih tinggi dari industri asuransi yang mencatatkan kontraksi sebesar 11 persen.

"Perusahaan optimistis meraih pertumbuh 25 persen. Atau bahkan bisa lebih besar dari pencapaian tahun lalu yang meraih pertumbuhan pendapatan premi sebesar 33 persen atau menjadi Rp 585,45 miliar," kata dia, dalam keterangannya, Rabu (21/6/2023).

Pertumbuhan tersebut melanjutkan kinerja positif perusahaan pada 2022. Benny menyebutkan, pada tahun lalu perusahaan mampu mencetak laba sebesar Rp 13,96 miliar, tumbuh 133 persen secara tahunan.

Sementara RBC Bhinneka Life meningkat 73 persen menjadi 350,95 persen (unaudited), dan total aset meningkat 17 persen menjadi Rp 1,68 triliun (unaudited) jika dibandingkan dengan periode yang sama di 2021. Tahun 2022 itu, Bhinneka Life telah membayarkan klaim ke nasabah senilai Rp 753,4 miliar.

Benny menyadari, industri asuransi belum sepenuhnya pulih setelah terpuruk akibat pandemi Covid 19. Hal itu disebabkan penjualan tatap muka terhenti.

Setelah pandemi usai, industri juga menghadapi kendala dengan berlakunya kebijakan untuk produksi premi Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) atau unit link.

"Terjadi peralihan produk dan metode pembayaran yang dipilih nasabah. Nasabah memilih ke produk tradisional," tutur Benny.

Benny Indra melanjutkan, Bhinneka Life bisa tumbuh di atas industri karena selama ini kuat di produk tradisional. Makanya, bagi Bhinneka Life, apa yang terjadi di industri asuransi itu tidak terpengaruh, karena mayoritas produk adalah tradisional.

Meskipun demikian, Benny Indra tetap mengantisipasi dengan adanya pelemahan ekonomi global yang berpengaruh pada ekonomi nasional.

Menurut Benny, kondisi itu bisa disikapi dengan tetap melakukan upaya penetrasi pasar, termasuk meningkatkan literasi keuangan ke masyarakat. Langkah yang ditempuh dengan melakukan edukasi saat penjualan.

Benny Indra menegaskan, salah satu hal yang menjadi perhatian utama mereka adalah masalah edukasi dan pengetahuan terhadap produk. Edukasi bagi masyarakat perlu dilakukan terus menerus agar masyarakat memiliki pengetahuan yang benar tentang asuransi secara umum dan juga produk-produk asuransi itu sendiri.

Sementara edukasi terhadap tenaga penjual perlu dilakukan secara rutin agar mereka memiliki pengetahuan yang baik dan benar terhadap produk yang akan dijual kepada konsumen.

"Hal ini penting agar tidak terjadi missselling dan pada akhirnya terjadi perselisihan antara konsumen dan perusahaan asuransi. Hal-hal seperti inilah yang harus dihindari," sebutnya.

https://money.kompas.com/read/2023/06/22/085206226/bhinneka-life-targetkan-pendapatan-premi-tumbuh-25-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke