Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini Upaya Bentoel Group Kurangi Emisi Karbon

Untuk itu, Bentoel Group meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap tahap kedua dengan kapasitas 0,8MW inverter di pabriknya di Karanglo, Malang, pada 19 Juni 2023 lalu.

Sebelumnya, Bentoel Group juga telah mengoperasikan PLTS Atap sebesar 0,7MW inverter pada 2021. Dengan demikian, saat ini kapasitas total PLTS Atap tahap satu dan dua yang telah beroperasi adalah sebesar 1,5 MW.

“Pengoperasian PLTS Atap tahap kedua ini merupakan upaya kami dalam mendukung program pemerintah dalam menerapkan energi terbarukan untuk mendukung lingkungan dan komitmen kami terhadap keberlanjutan," ujar Latifu Shabur, Head of Operations Regulatory & External Affairs Bentoel Group melalui keterangan pers, Senin (3/7/2023).

Dia menambahkan, pembangunan PLTS atap juga merupakan investasi strategis jangka panjang kami yang akan membantu Perusahaan mencapai target carbon neutrality untuk scope 1 dan 2 pada tahun 2030.

Selain itu, Perusahaan juga berharap dapat menginspirasi dan mendorong perusahaan lain serta komunitas di sekitar kami untuk beralih ke energi terbarukan.

"Dengan kerja sama yang baik dengan PLN dan Kementerian ESDM, Perusahaan dapat mempercepat peralihan ke energi bersih dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup kita bersama," lanjut Latifur.

Sebagai tambahan informasi, pada 2022, Bentoel Group menerima penghargaan IDX Awards atas inisiatif pengurangan emisi, konservasi energi, serta penggunaan energi terbarukan.

Bentoel Group juga berkomitmen untuk terus mengejar inovasi dan solusi berkelanjutan dalam operasi bisnis Perusahaan, sejalan dengan komitmen Bentoel Group untuk menjaga bumi yang lebih baik bagi generasi mendatang.

https://money.kompas.com/read/2023/07/03/172636126/ini-upaya-bentoel-group-kurangi-emisi-karbon

Terkini Lainnya

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Potensi Pasar Geospasial di Indonesia

Whats New
OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin 'Student Loan' Khusus Mahasiswa S-1

OJK Minta Lembaga Keuangan Bikin "Student Loan" Khusus Mahasiswa S-1

Whats New
Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Soal Tarif PPN 12 Persen, Sri Mulyani: Kami Serahkan kepada Pemerintahan Baru

Whats New
Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Citilink Buka Lowongan Kerja Pramugari untuk Lulusan SMA, D3, dan S1, Ini Syaratnya

Whats New
Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Kerangka Ekonomi Makro 2025: Pertumbuhan Ekonomi 5,1 - 5,5 Persen, Inflasi 1,5 - 3,5 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke