Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Realistiskah Target 2045?

Berdasarkan skenario optimistis dan baseline pertumbuhan ekonomi dengan rata-rata 5,7 persen dan 5,1 persen hingga tahun 2045. Tahun 2045 menandai peringatan 100 tahun kemerdekaan Indonesia.

Menurut pengalaman negara-negara maju, pertumbuhan ekonomi mulai menurun jika volume perekonomian meningkat. Visi Indonesia menginginkan tetap dalam pertumbuhan di atas 5 persen.

Pendapatan per kapita Indonesia diharapkan meningkat dari 5.510 dollar AS tahun 2025 menjadi 23.000 dollar AS tahun 2045.

“Visi Indonesia 2045 menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang berdaulat, maju, adil, dan makmur”.

Diharapkan Indonesia akan menjadi negara berpenghasilan tinggi dalam waktu dua puluh tahun dan ekonomi terbesar kelima hingga ketujuh pada 2045.

Strategi untuk menggapai visi tersebut dibangun di atas empat pilar, “(1) Pembangunan Manusia dan Penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; (2) Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan; (3) Pemerataan Pembangunan; dan (4) Ketahanan dan Tata Kelola Nasional”.

Saat negara ini bertransformasi menuju perekonomian maju, kinerja ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia untuk memanfaatkan sumber daya alam kita secara maksimal.

Pada 2045, dengan jumlah penduduk hampir 320 juta jiwa dan penduduk perkotaan di atas 70 persen, Indonesia akan berupaya menjadi ekonomi berpendapatan tinggi yang berbasiskan sumber daya manusia.

Dengan bonus demografi yang diperkirakan masih terjadi hingga 2045, Indonesia perlu mengantisipasi permasalahan urbanisasi dan memanfaatkan produktivitas dari aglomerasi menjadi penggerak ekonomi.

Peran IPTEK ditingkatkan dengan tiga penekanan utama: “(1) meningkatkan belanja Riset dan Pengembangan menjadi 1,5 - 2,0 persen dari PDB pada tahun 2045, (2) mengusahakan sebagai salah satu pusat Iptek di kawasan dan dunia khususnya ilmu kemaritiman, pusat kajian keanekaragaman hayati, teknologi material, dan pusat kajian kebencanaan; dan (3) meningkatkan dan melembagakan kerjasama antara pemerintah, universitas, dan industri.

Indonesia telah menetapkan visi untuk menjadi negara maju dan salah satu ekonomi terbesar dunia, yang digerakkan oleh investasi dan perdagangan, industri, pariwisata, maritim, dan jasa; serta didukung infrastruktur andal dan ketahanan pangan, air, dan energi yang kuat”.

Target sektoral dan sosial

Untuk mencapai peran tersebut, Indonesia mengupayakan kontribusi PDB manufaktur dari 18,7 persen tahun 2025 menjadi 28 persen tahun 2045. Target yang berat dan menantang, mengingat sektor ini saat ini jauh tertinggal.

Hampir tidak ada pembangunan dan pengembangan industri manufaktur signifikan, khususnya padat modal yang berasal dari PMDN dan PMA dalam dua puluh tahun terakhir.

Di samping itu, kontribusi PDB sektor maritim juga harus ditingkatkan dari 7,6 persen saat ini menjadi 17,5 persen. Target yang sangat ambisius dan membutuhkan investasi dari pemerintah dan swasta yang juga signifikan.

Target ekonomi dan sektoral akan berhasil apabila diiringi dengan penurunan tingkat kemiskinan dan ketidakmerataan pendapatan.

Tingkat kemiskinan menurun dari 6-7 persen dari penduduk tahun 2025 menjadi 0,5-0,8 persen pada 2045.

Penurunan tingkat kemiskinan tersebut cukup ambisius, mengingat saat ini tingkat kemiskinan pada September 2022 masih tercatat sebesar 9,57 persen atau sebanyak 26,36 juta orang berada di bawah garis kemiskinan.

Dengan tingkat kemiskinan mendekati 0 persen tahun 2045 harus terdapat program sosial untuk menurunkan tingkat kemiskinan setiap tahun, mulai dari pertumbuhan ekonomi, alokasi anggaran sosial, pendidikan, kesehatan dan distribusi pendapatan.

Rasio Gini ditargetkan menurun dari 0,381 tahun 2022 menjadi 0,25-0,30 tahun 2045. Rasio Gini menunjukkan tingkat ketidakmerataan pendapatan. Rasio Gini di negara berkembang berada di sekitar 0,30.

Bagi Indonesia di samping pemerataan tingkat pendapatan, juga pemerataan antardaerah, khususnya wilayah Indonesia timur.

Kontribusi PDRB wilayah timur ditargetkan meningkat dari 20,6 persen tahun 2025 menjadi 26 persen tahun 2045.

Di samping target-target ekonomi, sosial dan kemiskinan, Indonesia juga menargetkan Global Power Index dari peringkat 34 menjadi 15 dunia. Ini berarti pada 2045, Indonesia menjadi salah satu pemimpin di dunia internasional.

Target bertahap

Visi Indonesia 2045 sangat penting untuk mewujudkan transformasi Indonesia menjadi negara maju. Dalam 20 tahun lebih Indonesia menuju tahun 2045, perlu dipastikan target tersebut dicapai secara bertahap.

Untuk memastikan tujuan pembangunan tercapai, perencanaan menuju Visi Indonesia 2045 perlu dilakukan dalam periode tahunan, lima, sepuluh dan dua puluh tahunan.

Visi Indonesia juga dapat berupa mimpi dan harapan bagi Indonesia untuk 20 hingga 25 tahun kedepan.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 akan segera berakhir. Kementerian PPN/Bappenas kini melanjutkan penyusunan RPJPN 2025-2045 sebagai pedoman visi, misi, dan arah pembangunan Indonesia untuk dua dekade mendatang, menyambut 100 Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 2045.

Realistis kah target-target dalam Visi Indonesia Emas 2045, pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, kontribusi manufaktur, maritim, kemiskinan, rasio gini dan pemerataan?

Angka-angka target tersebut terus akan diuji dan diperdebatkan oleh berbagai kalangan agar realistis dan memiliki alasan untuk dapat tercapai.

Yang lebih penting adalah target tersebut menjadi milik bersama untuk dapat dicapai bersama.

Dan tentu ada risiko apabila tidak tercapai. Jika meleset, maka akan menjadi pertanyaan keberadaan Visi Indonesia sebagai “Negara Nusantara Berdaulat, Maju, dan Berkelanjutan.”

https://money.kompas.com/read/2023/07/24/082433926/realistiskah-target-2045

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke