Ketua Dewan Pengawas Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Rudiantara mengatakan, ke depan akan banyak perusahaan fintech lending yang melirik untuk melantai di bursa.
Hal ini lantaran perusahaan modal ventura yang saat ini mendominasi pendanaan fintech lending suatu saat akan menghentikan pendanaannya.
Saat itu terjadi, fintech lending dapat mencari dana melalui investor di pasar saham.
"Karena pasar saham memberikan insentif dari sisi perpajakan, kalau jual beli di pasar saham pajaknya hanya setengah persen," kata dia usai Peluncuran Laporan Aftech Annuam Members Survey 2022/2023, Kamis (27/7/2023).
Meskipun begitu, Rudiantara juga mengimbau fintech lending untuk menghasilkan laba yang berkelanjutan. Sebab, itu akan jadi salah satu pertimbangan ketika melantai di Bursa Efek.
Ditemui dalam waktu yang sama, Wakil Sekretaris Jenderal II Dewan Pengurus Harian Aftech Firlie Ganinduto menjelaskan, fintech lending yang berencana melakukan initial public offering (IPO) harus memenuhi syarat profitabilitas.
"Saya mendorong teman-teman untuk mencari pendanaan selain venture capital, mungkin bursa menjadi salah satu alternatif," ungkap dia.
Menurut dia, bursa akan membuat perusahaan menerima masukan terhadap operasional bisnis. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki model bisnis yang sehat.
Akseleran dijadwalkan akan melantai pada 9 Agustus 2023. Namun, perusahaan mengaku belum mendapatkan investor strategis yang tepat untuk mendukung bisnis perseroan.
https://money.kompas.com/read/2023/07/28/103000326/peluang-terbuka-fintech-lending-melantai-di-bursa-efek-indonesia