Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Melihat Rapor MTEL, TBIG, dan TOWR Semester I-2023, Emiten Menara Mana yang Paling Mengilap?

Dari ketiga emiten menara tersebut, hanya MTEL yang membukukan pertumbuhan laba. Anak usaha Telkom itu, mencatatkan kenaikan laba bersih 14,7 persen menjadi Rp 1,02 triliun pada paruh pertama tahun ini.

Pertumbuhan laba Mitratel seiring dengan pendapatan perseroan yang naik 10,8 persen menjadi Rp 4,1 triliun pada semester I-2023, dibanding Rp 3,7 triliun pada periode sama tahun sebelumnya. Segmen bisnis Tower memiliki kontribusi terbesar terhadap pendapatan sebesar 93,2 persen.

Di sisi lain, dua emiten menara lainnya mencatatkan penurunan laba bersih pada semester I-2023. TBIG mencatatkan laba bersih Rp 688,7 miliar, turun 16,6 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya Rp 826,14 miliar.

Adapun TOWR membukukan laba bersih Rp 1,5 triliun, turun 7,8 persen dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 1,7 triliun.

Pemicu kinerja

Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko menyebutkan, katalis positif pertumbuhan laba Mitratel lantaran keberhasilan strategi perseroan dalam melakukan ekspansi menara, penambahan tenant, serta monetisasi segmen bisnis lainnya, seperti tower fiberization.

“Kami mulai memetik hasil dari ekspansi yang tercermin pendapatan yang tumbuh secara stabil dan berkelanjutan. Ini adalah musim panen setelah kami giat menanam,” ujarnya dalam perbincangan dengan media, Selasa (1/8/2023).

Pada akhir semester I-2023, Mitratel memiliki 36.719 menara, meningkat 27,6 persen dari periode yang sama tahun lalu. Ada penambahan menara baru sebanyak 1.301 yang mengukuhkan posisi MTEL sebagai perusahaan dengan kepemilikan menara telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara. Sejalan dengan peningkatan jumlah menara, jumlah tenant meningkat 24,6 persen menjadi 54.718 tenant.

Lokasi menara telekomunikasi Mitratel sebanyak 15.354 di Jawa dan 21.365 menara berada di luar Jawa atau sekitar 58 persen dari total menara. Dari sisi tenancy, penambahan tenant di luar jawa sebesar 26 persen, lebih tinggi dibandingkan di Jawa yang sebesar 22 persen.

“Kami meyakini tenancy ratio di luar Jawa akan terus meningkat seiring pertumbuhan dan pemerataan ekonomi yang mendorong operator seluler di Indonesia untuk terus berekspansi,” ujar Teddy, sapaan akrab Theodorus.

Sementara itu, menurut Hardi Wijaya Liong, CEO TBIG, salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja keuangan di 6 bulan tahun ini yakni tenant menara.

“Penambahan penyewaan bersih dari Group lebih rendah di semester ini, terutama karena beberapa penyewaan yang habis masa sewanya tidak diperpanjang oleh IOH [Indosat Ooredoo Hutchison] karena mereka mengkonfigurasi ulang jaringan mereka setelah merger antara Indosat dan Hutchison 3 Indonesia,” kata Hardi, dalam keterangan resminya.

Mengacu laporan keuangan TBIG terjadi kenaikan beban usaha menjadi Rp 343,79 miliar dari sebelumnya Rp 224,75 miliar. TBIG juga terbebani kenaikan biaya keuangan lainnya menjadi Rp 167,58 miliar dari Rp 72,99 miliar, terutama karena amortisasi biaya pinjaman.

Selain itu juga terdapat defisit revaluasi menara yang mencapai Rp 743,35 miliar, padahal di Juni 2022, perseroan masih mencatat surplus Rp 239,33 miliar.

Per 30 Juni 2023, dengan saldo kas yang mencapai Rp 909 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) TBIG menjadi Rp 26 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) TBIG menjadi Rp 2,83 triliun. Menggunakan EBITDA kuartal kedua 2023 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,5 kali.

Adapun TOWR, penurunan laba bersih di semester I juga sejalan dengan kenaikan beban biaya. TOWR mencatat peningkatan depresiasi dan amortisasi dari Rp 1,14 triliun menjadi Rp 1,28 triliun. Biaya keuangan neto juga naik menjadi Rp 1,49 triliun dari Rp 1,21 triliun. Dari jumlah ini beban bunga bank menyumbang kenaikan yakni menjadi Rp 1,52 triliun dari Rp 907,13 miliar. Begitu pun beban obligasi naik menjadi Rp 206,17 miliar dari Rp 143,85 miliar.

Dari sisi pergerakan harga saham, sepanjang 6 bulan tahun ini berdasarkan data BEI, saham TOWR turun paling dalam yakni 11,35 persen di Rp 1.015 per saham, TBIG turun 11,06 persen di Rp 1.930, dan saham MTEL turun paling rendah yakni 9,03 persen di Rp 655 per saham.

Sementara analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi dan Daniel A. Widjaja, dalam riset terbarunya  memproyeksikan bahwa sektor infrastruktur telekomunikasi (telco) masuk menjadi salah satu sektor saham prospektif di pasar modal Indonesia tahun ini di tengah penetrasi industri telekomunikasi nasional.

Menurut mereka, meskipun terjadi perlambatan dalam jangka pendek akibat konsolidasi beberapa operator telekomunikasi, keduanya meyakini bahwa prospek jangka panjang industri menara telco masih cukup solid.

Selain itu, keduanya menilai, datangnya era 5G dan kesiapan emiten menara telco untuk membangun jaringan fiber optik akan semakin mendongkrak permintaan. “Karenanya, kami tetap memberikan rating overweight untuk sektor menara telco,” tulis mereka dalam riset yang dipublikasikan baru-baru ini.

https://money.kompas.com/read/2023/08/02/143932826/melihat-rapor-mtel-tbig-dan-towr-semester-i-2023-emiten-menara-mana-yang

Terkini Lainnya

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Pulihkan Bisnis, Investree Bakal Ganti Manajemen hingga Tagih Utang Peminjam

Whats New
Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke