Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Beras Sumo Setop Diproduksi, Ikappi Duga karena Harga Gabah Terlalu Tinggi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) menanggapi kabar berhentinya produksi beras Sumo oleh PT Sinar Makmur Komoditas selaku produsen.

Sekretaris Jenderal IKAPPI Reynaldi Sarijowon mengatakan, beras Sumo tak lagi diedarkan lagi lantaran kondisi industri beras di Tanah Air sedang tidak baik-baik saja, dimana mana harga gabah kering panen (GKP) sudah terlalu tinggi.

Sementara di sisi lain produsen juga harus mengeluarkan biaya tambahan untuk biaya pokok penjualan alias HPP.

"Kenapa produsen beras sulit mendistribusikan berasnya? Karena memang gabah sendiri sudah tinggi harganya, tentu kalau kita bicara Harga Eceren Tertinggi (HET) pasti akan terjual di atas HET karena HET medium saja Rp 10.900, gabah di atas Rp 5.000 tentu ada HPP yang harus dihitung juga," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

Reynaldy tak menampik saat ini harga beras berangsur naik. Hal itu lantaran adanya penurunan jumlah produksi.

Sementara terkait kebijakan impor yang dilakukan pemerintah, dia menilai kurang efektif untuk menekan harga beras yang mahal. Oleh sebab itu dia mendorong pemerintah untuk bekerjasama baik di sisi hulu dan hilir mencari jalan terbaik lainnya.

Dia juga mengaku khawatir apabila kondisi tersebut terus berlanjut, bisa membuat Indonesia ke arah darurat beras nasional.

"Kami optimis selama pemerintah dan Bulog bekerjasama dengan kementerian terkait bersama-sama mendistribusikan beras yang dimiliki oleh pemerintah saat ini langsung ke pelaku pasaran. Agar apa, agar menekan harga hari ini di lapangan," katanya.

"Tentu ini harus dibicarakan seluruh stakeholder baik di hulu, ada Kementan, Bapanas, Bulog. Di hilir ada Kemendag. Ini hrus diorkestrasi bersama agar mampu tekan harga dan mampu dikendalikan mengingat musim oanceklik sudah masuk Oktober," sambung dia.

Sementara itu, Ketua Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan, salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk menekan harga adalah meningkatkan produksi dalam negeri.

Sebab saat ini mulai dari penggilingan padi besar hingga kecil memerlukan GKP.

"Jika harga terlalu tinggi maka akan sulit bagi penggiling untuk bekerja," kata Arief.

Adapun sebelumnya, PT Tiga Sedulur Djaja selaku distributor utama beras Sumo mengumumkan akan memberhentikan distribusi beras Sumo di Tanah Air hingga waktu yang belum bisa ditentukan.

Hal itu diumumkan oleh Chief Business Officer PT Tiga Sedulur Djaja Hengky Wibowo melalui akun resmi instagram @berassumo.

Hengky Wibowo mengatakan, pemberhentian itu dilakukan menyusul pabrik perusahaan beras sumo yakni PT Sinar Makmur Komoditas berhenti melakukan produksi berasnya.

"Dengan berat hati kami memberitahukan bahwa per bulan September 2023 kami akan melakukan pemberhentian untuk distribusi beras Sumo di seluruh wilayah distributor kami hingga waktu yang belum bisa ditentukan," bunyi isi pengumuman tersebut, dikutip Kompas.com, Rabu (6/9/2023).

https://money.kompas.com/read/2023/09/07/104000826/beras-sumo-setop-diproduksi-ikappi-duga-karena-harga-gabah-terlalu-tinggi

Terkini Lainnya

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastruktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke