Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gelontorkan Beras SPHP di Pasar hingga Ritel, Pemerintah Optimistis Bisa Tekan Harga

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) menggelontorkan 3.000 ton beras Bulog dengan merk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pasar (SPHP) ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur.

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi mengatakan, dengan diguyurnya beras SPHP ke PIBC dapat mengisi kebutuhan pasar dan menekan laju harga beras yang dalam beberapa waktu terakhir mengalami kenaikan.

Menurut dia hal ini juga selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo agar memasifkan penggelontoran beras di semua lini pasar.

"PIBC yang merupakan barometer pasar beras nasional, sehingga mulai hari ini beras SPHP kita salurkan pula disini untuk memastikan bahwa beras SPHP secara masif kita gelontorkan kepada masyarakat sehingga harga beras dapat ditekan dan inflasi tetap terjaga sesuai arahan Bapak Presiden," ujar Arief saat meninjau Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023).

"Dengan digelontorkannya beras SPHP ke PIBC ini semakin memperluas jangkauan beras SPHP yang sebelumnya juga sudah kita gelontorkan ke pasar tradisional dan ritel modern," sambung Arief.

Melalui pemenuhan kebutuhan pasokan tersebut, diharapkan stabilitas harga beras medium di pasaran terjaga sehingga membantu masyarakat untuk memperoleh beras dengan harga yang wajar. Dengan begitu, inflasi dapat tetap terkendali dan berada di kisaran angka 3 persen sesuai target pemerintah.

Arief juga meminta semua pihak dapat turut mengawasi penyaluran beras SPHP ini dengan harga eceran yang tertinggi yang telah ditetapkan sebesar Rp 10.900 per kilogram.

"Bersama Satgas Pangan Polri akan memastikan penyaluran beras SPHP terdistribusi sampai pasar turunan. Kami harap masyarakat juga dapat memantau dan apabila beras SPHP ini tidak ada di pasar turunan, silahkan laporkan ke kami. Jadi untuk harga di PIBC kita pastikan Rp 10.385 per kg dan di pasar turunan maksimal 10.900 per kg (Jawa, Lampung, Sumatera Selatan, Bali, NTB dan Sulawesi)," beber Arief.

Arief menambahkan, sejak awal tahun, Presiden Jokowi telah meminta Bapanas bersama Bulog untuk menyiapkan stok beras sebagai antisipasi di semester akhir terutama di 3-4 bulan terakhir 2023.

"Jadi kalau El Nino pada Agustus-September itu dampaknya nanti di tiga bulan kemudian berarti sekitar bulan November dan Desember. Kita semua bersiap untuk stok dan alokasikan ke masyarakat melalui berbagai intervensi," jelas Arief.

Selain itu langkah intervensi pemerintah lainnya juga dilakukan melalui penyaluran Cadangan Beras Pemerintah untuk bantuan pangan tahap kedua.

Penyaluran ini sudah dimulai di awal September, dan akan dibagikan dalam tiga kali tahapan hingga November. Bantuan pangan beras yang mencapai 640.000 ton ini ditujukan untuk 21.353 juta KPM masing-masing menerima 10 kilogram per KPM per bulan.

Sementara itu, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan berharap dengan digelontorkannya stok beras SPHP ke PIBC ini, harga beras akan terkoreksi dan stabilitasnya terjaga.

"Perintah Presiden harus dilakukan intervensi, sehingga Bulog menyediakan beras SPHP. Kalau dibanjiri begini Insya Allah akan cepat turunnya, dan kita akan lihat dampaknya semoga harganya bisa stabil," ujar Mendag Zulhas.

https://money.kompas.com/read/2023/09/13/131000426/gelontorkan-beras-sphp-di-pasar-hingga-ritel-pemerintah-optimistis-bisa-tekan

Terkini Lainnya

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Whats New
Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Cara Cek Penerima Bansos 2024 di DTKS Kemensos

Whats New
IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

IHSG Melemah 50,5 Poin, Rupiah Turun ke Level Rp 15.978

Whats New
Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Dari Hulu ke Hilir, Begini Upaya HM Sampoerna Kembangkan SDM di Indonesia

Whats New
Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Disebut Jadi Penyebab Kontainer Tertahan di Pelabuhan, Ini Penjelasan Kemenperin

Whats New
Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Whats New
KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

KKP Tangkap Kapal Ikan Berbendera Rusia di Laut Arafura

Whats New
Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Defisit APBN Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran Dipatok 2,45 Persen-2,58 Persen

Whats New
Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Bos Bulog Sebut Hanya Sedikit Petani yang Manfaatkan Jemput Gabah Beras, Ini Sebabnya

Whats New
Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Emiten Gas Industri SBMA Bakal Tebar Dividen Rp 1,1 Miliar

Whats New
Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Citi Indonesia Tunjuk Edwin Pribadi Jadi Head of Citi Commercial Bank

Whats New
OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

OJK: Guru Harus Punya Pengetahuan tentang Edukasi Keuangan

Whats New
Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Sekjen Anwar: Kemenaker Punya Tanggung Jawab Besar Persiapkan SDM Unggul dan Berdaya Saing

Whats New
Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Lowongan Kerja BUMN Viramakarya untuk Posisi di IKN, Ini Posisi dan Persyaratannya

Whats New
Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Soal Relaksasi HET Beras Premium, Dirut Bulog: Biasanya Sulit Dikembalikan...

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke