Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Menguat, Rupiah Masih Bertengger di Rp 15.600 per Dollar AS

Mengacu data Bloomberg, nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 0,10 persen ke level Rp 15.618 per dollar AS pada hari ini. Pada awal perdagangan, rupiah sebenarnya sempat menguat ke kisaran Rp 15.850 per dollar AS, namun penguatan tersebut terus tergerus.

Sementara itu, mengacu data Jisdor Bank indonesia, nilai tukar rupiah pada Kamis sebesar Rp 15.601 per dollar AS. Posisi itu lebih rendah dari Rabu (4/10/2023) kemarin sebesar Rp 15.636 per dollar AS.

Analis Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah pada hari ini disebabkan oleh rilis data tenaga kerja AS yang berada di bawah ekspektasi pasar. Menurutnya, dollar AS berpotensi kembali menguat jelang rilis-rilis data lain yang akan digunakan The Fed untuk menentukan arah kebijakannya.

"Bila data menunjukkan kondisi tenaga kerja AS yang masih solid, dollar AS bisa menguat lagi. Dan sebaliknya. Jadi mungkin hingga akhir pekan ini kecenderungan penguatan dollar AS terhadap nilai tukar lainnya masih terbuka," ujarnya, kepada Kompas.com.

Sementara itu, Chief Economist Bank Permata Josua Pardede mengatakan, dollar AS memang sedang berada dalam tren penguatan selama kurang lebih 3 bulan terakhir. Hal ini utamanya dipicu oleh investor yang tidak ingin mengambil risiko di tengah arah kebijakan 'higher for longer' The Fed.

The Fed memang diproyeksi kembali mengerek suku bunga acuannya pada pertemuan November mendatang. Dengan demikian, tingkat suku bunga acuan The Fed akan mencapai kisaran 5,50 - 5,75 persen. Tingkat suku bunga acuan yang tinggi itu membuat investor memilih untuk memburu aset berbentuk dollar AS ketimbang aset dari negara lain yang dinilai lebih berisiko.

"Penguatan dollar AS cenderung masih akan berlanjut di sepanjang bulan ini, namun mereda memasuki bulan November," kata Josua.

"Meredanya tekanan dollar AS disebabkan oleh perkiraan kepastian arah kebijakan the Fed pada FOMC bulan November," sambungnya.

"Namun, dengan catatan the Fed, pada pertemuan FOMC di November, sudah memberikan sinyal kejelasan suku bunga acuannya sudah memuncak dan membuka ruang pemangkasan di tahun depan,' ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2023/10/05/175204726/meski-menguat-rupiah-masih-bertengger-di-rp-15600-per-dollar-as

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke