Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyebut, pencapaian itu terbilang pertumbuhan yang tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Di sektor PVML ini pertumbuhan piutang pembiayaan masih di level yang tinggi yaitu 15,42 persen yoy pada September 2023,” kata Agusman di Jakarta Senin (30/10/2023).
Pada bulan Agustus 2023, pertumbuhan ini mencapai 16,33 persen dengan total piutang pembiayaan sebesar Rp 453,16 triliun. Pembiayaan modal kerja dan investasi turut berperan dalam pertumbuhan ini, dengan masing-masing tumbuh sebesar 26,46 persen dan 13,66 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Pertumbuhan tersebut didukung pembiayaan modal kerja dan investasi yang masing-masing tumbuh sebesar 26,46 persen yoy dan 13,66 persen yoy,” jelas Agusman.
Agusman juga menyebut bahwa profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan baik. Tingkat NPF net (non-performing financing) tercatat sebesar 0,68 persen, lebih rendah dibandingkan bulan Agustus 2023 yang mencapai 0,76 persen. Sedangkan tingkat NPF gross sebesar 2,59 persen pada bulan September 2023, menurun dibandingkan bulan Agustus yang mencapai 2,66 persen.
Dalam hal pembiayaan perusahaan modal ventura, terdapat penurunan pertumbuhan sebesar 1,17 persen dibandingkan tahun sebelumnya pada bulan September 2023. Namun, Agusman mencatat bahwa tingkat pembiayaan ini masih stabil, dengan total nilai pembiayaan sebesar Rp 17,68 triliun. Pada bulan Agustus 2023, pertumbuhan ini sebesar 0,95 persen dengan total pembiayaan mencapai Rp 17,79 triliun.
Sementara itu, gearing ratio (rasio utang) perusahaan pembiayaan juga jauh di bawah batas maksimum yang ditetapkan, yakni sebesar 2,23 kali. Batasan maksimum tersebut adalah 10 kali.
Sektor Fintech P2P Lending atau pinjaman online (pinjol) juga mengalami pertumbuhan yang positif. Pertumbuhan outstanding pembiayaan pada bulan September 2023 mencapai 14,28 persen dengan nilai total pembiayaan sebesar Rp 55,7 triliun rupiah. Pada bulan Agustus 2023, pertumbuhan ini mencapai 12,4 persen dengan nilai total pembiayaan sebesar Rp 53,12 triliun.
Secara keseluruhan, tingkat risiko kredit macet (TWP 90) dalam sektor keuangan terpantau dengan baik dan terus tertata dengan baik. Tingkat kredit macet secara agregat mencapai 2,82 persen. Data ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan bulan Agustus 2023 yang mencapai tingkat yang sama, yaitu 2,88 persen.
https://money.kompas.com/read/2023/10/31/104100926/ojk--piutang-multifinance-masih-tinggi-capai-rp-458-7-triliun