Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soroti Tiga Tantangan Industri Penerbangan Nasional, Ketum INACA: Perlu Jadi Perhatian Serius

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja usai Rapat Umum Anggota INACA di Hotel Park Hyatt, Jakarta, Kamis (2/11/2023).

Denon menyebut, tantangan yang tengah dihadapi industri penerbangan nasional ini perlu disikapi dengan serius oleh para pemangku kepentingan.

Pasalnya, cepat atau lambatnya pemulihan bisnis penerbangan nasional bergantung pada bagaimana stakeholder penerbangan nasional menyikapi tantangan-tantangan tersebut.

"Setidaknya ada tiga tantangan yang saat ini dihadapi dan perlu mendapat perhatian serius oleh stakeholder bisnis penerbangan nasional, baik operator dan regulator," ujarnya.

Adapun ketiga tantangan tersebut, yaitu sistem importasi suku cadang atau spareparts pesawat, harga bahan bakar avtur yang cenderung naik, dan perbaikan tarif penerbangan.

Menurut Denon, jumlah permintaan jasa penerbangan saat ini cenderung naik, tetapi jumlah pesawat yang beroperasi justru turun.

Kondisi ini salah satunya karena proses importasi suku cadang pesawat yang membutuhkan waktu lama dan biaya yang tidak sedikit sehingga mengakibatkan banyak pesawat yang perlu waktu lama dirawat di MRO dan tidak bisa segera dioperasikan.

Oleh karenanya, INACA menilai dibutuhkan bantuan dari Kementerian Perhubungan untuk dapat membantu kemudahan dari sisi impor dan pengadaan suku cadang pesawat dari manufaktur, khususnya bagi penerbangan berjadwal.

"Tadi juga sudah disampaikan dengan para manufaktur untuk dapat membantu menyiapkan paling tidak kesiapan dari spare parts dalam mensupply semua flight armada yang ada di Indonesia," ucapnya.

Selain itu, harga avtur yang cenderung naik karena kondisi sosial politik global seperti perang Rusia-Ukraina dan perang Israel-Hamas juga mempengaruhi biaya operasional penerbangan.

Denon mengungkapkan, biaya avtur mencapai 36 persen dari total biaya operasi penerbangan (total operating cost/TOC) sehingga naik turunnya harga avtur berpengaruh pada total TOC.

Terkait bahan bakar pesawat, selain memperbaiki harga avtur, juga perlu dipikirkan mengenai penggunaan bahan bakar berkelanjutan (sustainable aviation fuel/SAF) di operasional pesawat.

Adapun saat ini Garuda Indonesia telah bekerja sama dengan Pertamina untuk melakukan uji coba SAF sebanyak 2,5 persen sehingga diharapkan ini bisa digunakan untuk dekarbonisasi dan memberikan enghematan biaya operasional bagi industri penerbangan nasional.

Kemudian, INACA menilai, perbaikan tarif penerbangan perlu segera dilakukan karena tarif yang berlaku sekarang ditetapkan pemerintah pada 2019, di mana kondisi saat itu sudah berbeda dengan saat ini terutama dari sisi harga avtur dan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

"Terkait dengan tarif, melihat bahwa tren dan dinamika transportasi udara kita, beberapa faktor yang memberikan dampak kenaikan tinggi harga pesawat ini juga di luar spend of control dari operator dimana dua diantaranya adalah harga avtur dan nilai tukar mata uang," jelasnya.

Oleh karenanya, INACA mengusulkan agar pemerintah mengkaji kembali tarif batas atas (TBA) tiket pesawat agar maskapai lebih fleksibel menentukan tarifnya sesuai dengan kenaikan biaya operasional maskapai.

"Ini mungkin menjadi salah satu usulan dari kita tadi bahwa kalau bisa tarif batas atas ini ditiadakan sehingga menyerahkan kepada mekanisme pasar," tuturnya.

INACA berharap pemulihan bisnis penerbangan nasional dapat dipercepat dengan meningkatkan kerjasama yang erat antar stakeholder untuk menyelesaikan tantangan-tantangan yang saat ini sedang dihadapi.

https://money.kompas.com/read/2023/11/03/153800226/soroti-tiga-tantangan-industri-penerbangan-nasional-ketum-inaca--perlu-jadi

Terkini Lainnya

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Wall Street Variatif, Nasdaq Menguat ke Level Tertinggi

Whats New
Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Total Keterlambatan Penerbangan Haji Capai 32 Jam, Kemenag Tegur Garuda

Whats New
Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Punya Peta Jalan, Industri BPR Hadapi 3 Tantangan Struktural

Whats New
Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan 'Pertek' Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Kemenperin Bantah Kemendag soal Terbitkan "Pertek" Lamban,: Paling Lama 5 Hari

Whats New
[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

[POPULER MONEY] Cara Cek Formasi CPNS 2024 di SSCASN | Prabowo soal Anggaran Makan Siang Gratis

Whats New
Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: 'Confirm' Disebabkan Internal 'Engine'

Insiden Pesawat Haji Terbakar, Bos Garuda: "Confirm" Disebabkan Internal "Engine"

Whats New
Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke