Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kopi Luwak Liberika Prangat Baru Kaltim, Si "Batu Hitam" Berharga Selain Batu Bara...

KUTAI KARTANEGARA, KOMPAS.com - Pada 2012, Rindoni (58), warga asal Lamongan yang mengelola lahan karet di Desa Prangat Baru, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (Kaltim) dibuat terheran-heran saat beberapa orang terlihat sangat bahagia mendapatkan kopi di tumpukan kotoran luwak. Tanpa Rindoni tahu, saat itu harga kopi yang diambil dari kotoran luwak liar sudah berharga Rp 1,2 juta per kilogram.

"Saya tanam kopi dari 1997, kalau ada kotoran luwak ya hanya dibuang. Tapi pada 2012 baru tahu nilai kopi luwak besar, sementara kisaran harga kopi biasa saat itu Rp 6.000 per kilogram," ujar Rindoni atau Doni, saat ditemui media di Kampung Kopi Luwak, Desa Prangat Baru, Rabu (8/11/2023).

Rindoni sendiri menanam kopi jenis Liberika di lahannya kebunnya. Kopi jenis ini dinilai cocok dengan karakter cuaca di Kalimantan. Kopi luwak Liberika sendiri menimbulkan rasa yang unik, sehingga harga jualnya pun kini mencapai Rp 4,2 juta per kg (sudah dikemas).

Sementara kopi Liberika biasa, bisa dijual Rindoni seharga Rp 60.000 per kg karena ada rasa wine dan honey (madu).

Awalnya, Rindoni mengkonsumsi kopi hanya untuk keluarga dan tetangga saja. Kemudian pada 2020, masuklah PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Daerah Operasi Bagian Utara (DOBU) Bersama Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), yang menginisiasi Program Penguatan Ekologi Kampung Kopi Luwak melalui pengembangan Kampung Kopi Luwak Desa Prangat Baru (Kapak Prabu).

"Perkenalannya juga tidak sengaja, karena hari hujan dan ada yang berteduh, kemudian saya sajikan kopi luwak saya, eh tamu saya tertarik. Lalu bilang mau bantu untuk pengembangan pasar," kenang Rindoni.

Kampung Kopi Luwak di Desa Prangat Prabu saat ini satu-satunya di Kalimantan Timur. Lokasinya sekitar 160 km dari Bandara Sepinggan Balikpapan.

Dari 2020 sampai 2023, kata Rindoni, kopi yang dihasilkan masih terbatas karena berasal dari bibit yang ditanam di lahan seluas 2 hektar pada 2020 hingga 1.000 bibit. Padahal, seiring dengan rilisnya yang masif, permintaan Kopi Prabu saat ini cukup besar.

Hingga tahun 2022, Kapak Prabu telah menanam 13.560 bibit kopi Liberika di atas lahan seluas 27 hektar. Selain milik Rindoni, juga ada tanah untuk 34 anggota grup Kopi Prabu lainnya.

“Itu belum termasuk puluhan warga dari dua desa tetangga Prangat Baru yang telah bergabung,” ujar Rindoni.

Sementara untuk kopi luwaknya, produksinya juga sangat terbatas karena mengambil dari kotoran luwak liar. "Pernah mencoba menangkarkan luwak, ternyata hasil kopinya tak seenak dari luwak liar," tutur Rindoni. 

Pada program ini, DOBU PHKT telah memberikan pendampingan dan pelatihandi bidang kopi melalui program Coffee Village. Sejumlah pelatihan telah diberikan, mulai dari tata cara penaburan, penyimpanan buah kopi yang benar, cara panen yang benar, tata cara pengolahan dan penyajian kopi, hingga pembuatan kemasan yang menarik. Kini petani bisa mengelola perkebunan kopi dengan baik.

Sebagai penerima manfaat dari Program Pengembangan Kampung Kopi Luwak, Rhindoni mengakui, kini kopi Luwak Liberika kian dikenal oleh masyarakat luas, bahkan, tak jarang tamu-tamu asing datang ke perkebunannya untuk mendapatkan informasi dan ilmu tentang kopi Luwak jenis Liberica.

“Jenis kopi luwak Liberika ini termasuk langka, sehingga banyak yang penasaran. Bahkan kata orang, ini adalah "batu hitam" berharga kedua setelah batu bara," kata Rindoni, sembari menyajikan kopi Libericanya dengan cara tubruk dan V60, hingga tercium aroma khas Kopi Prabu yang khas.

Menurut Rindoni, berkat bantuan PHKT dan eksposure media, kini kopinya makin dikenal hingga mancanegara, bahkan menjadi salah satu program unggulan dari pemerintah Kutai Kartanegara.

Kontribusi serapan karbon

Head of Communication, Relations & CID (CRC) PT Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT) Zona 10, Dharma Saputra menyatakan bahwa PHI berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas serta kemandirian seluruh mitra binaan.

Hal ini dibuktikan dengan terus dilakukannya upaya pendampingan serta memberikan dukungan berupa pengembangan kapasitas moril maupun materil kepada mitra binaan.

Manager CRC PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Dony Indrawan menambahkan, PHI-Regional 3 Kalimantan berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial dan lingkungan Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) yang mendukung pengembangan dan kemandirian masyarakat selaras dengan pencapaian tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

“Selain pendampingan kami juga memberikan bantuan berupa alat pemanggang kopi (Coffee roaster) dan memasang solar panel di rumah produksi kopi sebagai bagian dari komitmen kami untuk green energy, “ kata Dony.

Melalui program ini, pada tahun 2022 tercatat telah dilakukan penanaman 13.560 bibit kopi Liberica pada lahan seluas 27 hektar oleh 25 anggota kelompok.

Sehingga program Kapak Prabu tidak hanya mampu menghasilkan nilai tambah ekonomi, namun juga mampu memberikan kontribusi serapan karbon 266,5 ton C02 dan pelepasan 416 ton gas 02.

Ke depan, PHKT berencana untuk mengembangan desa wisata ekologi di Kawasan Marangkayu, terutama untuk penangkaran alami luwak

https://money.kompas.com/read/2023/11/09/160623326/kopi-luwak-liberika-prangat-baru-kaltim-si-batu-hitam-berharga-selain-batu

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke