JAKARTA, KOMPAS.com - Kepemilikan aset merupakan salah satu aspek penting dalam perencanaan keuangan. Aset dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup atau sebagai simpanan di masa depan.
Selain aset keuangan, salah satu instrumen yang digemari masyarakat dalam membangun aset adalah aset properti.
Properti memang menjadi salah satu kebutuhan. Namun begitu, properti disebut memiliki fungsi lain yang dapat menunjang kebutuhan keuangan di masa depan.
Dikutip dari laman resmi sikapiuangmu.ojk.go.id, Selasa (14/11/2023), berikut ini adalah beberapa keuntungan investasi properti.
1. Dapat digunakan sebagai tempat tinggal dan usaha
Aset properti memiliki fleksibilitas penggunaan selain digunakan untuk tempat tinggal juga dapat dijadikan tempat usaha.
Masyarakat yang berencana untuk membangun bisnis, aset properti bisa menjadi modal usaha sebagai toko atau lokasi produksi.
Ketika tidak memiliki banyak waktu untuk mengelola bisnis, pemilik juga bisa menjadikan aset properti sebagai sumber pendapatan pasif dengan membuka jasa sewa properti seperti ruko, kontrakan, dan kos.
2. Berpeluang menghasilkan capital gain
Harga tanah dan bangunan terus mengalami tren naik. Masyarakat bisa mendapatkan capital gain dari selisih antara harga jual dan harga beli aset properti yang dimiliki.
Meskipun begitu, kenaikan tersebut membutuhkan waktu lama, sehingga investasi dalam bentuk aset properti memang perlu dilakukan dalam jangka panjang.
Beberapa pinjaman dari bank maupun lembaga pembiayaan mensyaratkan agunan. Oleh karena itu, aset berupa properti bisa sangat membantu dalam mengajukan kredit.
Meskipun begitu, masyarakat perlu cermat dalam mengajukan kredit beragunan properti agar terhindar dari penyitaan aset properti saat terjadi gagal bayar.
Selain tiga kelebihan di atas, masyarakat juga perlu mengenali kekurangan dari investasi berupa aset properti. Berikut beberapa kekurangan investasi properti yang perlu diperhatikan.
1. Bersifat non likuid
Pertama, aset properti termasuk aset bersifat non-likuid yakni tidak mudah untuk diperjualbelikan. Jual beli properti umumnya melalui proses negosiasi dan administrasi yang panjang sehingga membutuhkan waktu.
Dengan demikian, pastikan membeli properti dengan dana yang tidak digunakan untuk kebutuhan dalam jangka pendek maupun menengah.
2. Modal besar
Untuk memiliki aset properti membutuhkan modal yang relatif besar. Oleh karena itu, pemilihan investasi properti bagi investor pemula perlu perencanaan yang matang agar tidak salah langkah.
Adapun, selain membeli aset properti secara tunai, masyarakat juga dapat mempertimbangkan untuk menggunakan produk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank.
https://money.kompas.com/read/2023/11/14/141225026/catat-kelebihan-dan-kekurangan-aset-properti-sebagai-investasi