Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Setelah "Spin Off", Allianz Syariah Bakal Perbanyak Produk Tradisional

Direktur Utama Allianz Life Syariah Indonesia Achmad K. Permana menjelaskan, proporsi premi asuransi unitlink atau produk asuransi yang dikaitkan dengan investasi (PAYDI) masih besar.

"Secara gradual kami akan, melalui segmen yang menengah sama bawah itu kami kan tradisional, Itu yang akan kami besarkan," kata dia dalam acara Allianz Syariah Grand Launching, Kamis (16/11/2023).

Ia menambahkan, dalam grup Allianz, produk asuransi unitlink secara keseluruhan mendominasi sebanyak 85 persen.

"Makannya kami akan balik ke yang tradisional. Kami akan meluncurkan produk tradisional awal tahun depan, sehingga itu bisa mengurangi proporsi," imbuh dia.

Lebih lanjut, Achmad mengungkapkan, adanya aturan unitlink yang baru awal 2023 membuat calon nasabah harus mengerti dengan baik apa produk yang dibeli.

Nantinya, unitlink akan lebih menyasar segmen menengah ke atas. Sementara itu, produk tradisional akan fokus ke segmen menengah ke bawah.

"Akan ditambahkan porsi tradisionalnya, produk tradisional juga akan muncul, akan diperbanyak," tutup dia.

Sebagai informasi, sampai kuartal III-2023 Allianz Syariah sudah melindungi lebih dari 120.000 peserta individu.

Selain itu, terdapat 9 juta peserta mikro yang memiliki polis asuransi jiwa dan kesehatan di Allianz Syariah.

Allianz Syariah mencatat pertumbuhan premi sebesar 47 persen dengan pangsa pasar 22,8 persen sampai akhir September 2023. Hasil tersebut didulang dari dua kanal distribusi utama yakni keagenan dan bancassurance.

Pada periode yang sama, Allianz Syariah telah membayarkan total manfaat dan klaim senilai Rp 890 miliar.

https://money.kompas.com/read/2023/11/16/203000826/setelah-spin-off-allianz-syariah-bakal-perbanyak-produk-tradisional

Terkini Lainnya

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

KAI Services Buka Lowongan Kerja hingga 25 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Anggaran Pendidikan di APBN Pertama Prabowo Capai Rp 741,7 Triliun, Ada Program Perbaikan Gizi Anak Sekolah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke