Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Implementasi ESG PGEO Raih Skor Tinggi, Ini Imbas Positif ke Bisnisnya

JAKARTA, KOMPAS.com - Implementasi praktik Environment, Social and Governance (ESG) yang diterapkan oleh PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) mendapatkan nilai manfaat nyata bagi bisnis.

Direktur Utama PGEO Julfi Hadi mengatakan, untuk mendorong keberlanjutan bisnis, maka tanggung jawab implementasi ESG harus terus dijaga dan ditingkatkan.

“Ini adalah tanggungjawab yang harus terus dijaga,” kata Julfi dalam siaran pers Minggu (19/11/2023).

Dia mengatakan, inisiatif terdebut mendorong perusahaan mendapatkan sejumlah penghargaan di antaranya skor 8.4 yang mengindikasikan kategori negligible risk dari lembaga ESG rating global Sustainalytics pada Kategori yang didapatkan PGE ini mengindikasikan Perseroan berhasil mengeliminasi risiko ESG sepenuhnya.

“Peringkat ini mencerminkan keunggulan Perseroan dalam menerapkan praktik ESG. Adanya penghargaan ini menunjukkan bahwa PGE telah mengintegrasikan keberlanjutan ke dalam operasi bisnis," lanjut Julfi.

Apresiasi tersebut diberikan dalam bentuk Capaian luar biasa ini menjadikan Perseroan sebagai perusahaan utilitas yang menduduki peringkat tertinggi dalam skor ESG di Indonesia dan ketiga di tingkat global.

Penilaian ESG dari Sustainalytics ini menjadi penilaian ESG perdana bagi Perseroan setelah menjadi perusahaan publik dengan mempertimbangkan aspek lingkungan (environment), sosial (social), tata kelola (governance), dan tata kelola perusahaan (corporate governance).

Sebagai informasi, Sustainalytics merupakan lembaga ESG rating global yang melakukan penilaian atas eksposur risiko ESG dari perusahaan yang melakukan kegiatan operasi dan bisnis dalam industri tertentu.

Dalam melakukan pengukuran dan penilaian ESG rating, Sustainalytics mengukur eksposur perusahaan terhadap risiko ESG material pada industri spesifik dan seberapa baik perusahaan mengelola risiko tersebut.

Julfi menjelaskan pihaknya serius dalam menerapkan implementasi ESG pada bisnis perusahaan. Hal ini bisa terlihat di area Lahendong, Sulawesi Utara. Pada area ini PGEO membangun Sistem Ekonomi Sirkular Mapalus Tumompaso.

Program ini telah mengedukasi lebih dari 1.400 warga setempat melalui program Usaha Desa Wisata (SADEWI), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (KUBEMADA), Usaha Ternak dengan Energi Terbarukan, dan Bank Sampah Setor Jo.

"Sistem Ekonomi Sirkular Mapalus Tumompaso juga telah memberdayakan masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan sampingan dan meningkatkan perekonomian daerah," katanya.

Julfi mengatakan, praktik ESG lainnya juga sudah diterapkan melalui program Kamojang Green Living Ecosystem (KANG ELIE) di area Kamojang, Jawa Barat. Program ini merupakan inovasi ekosistem pemberdayaan masyarakat berwawasan lingkungan dengan tiga value utama yaitu green lifestyle, sustainability, dan resilience.

“Semua program ESG yang telah dijalankan tersebut, menjadi dedikasi dari PGE untuk memajukan agenda keberlanjutan, dengan inisiatif yang sedang berjalan dan yang akan datang. Semuanya bertujuan untuk lebih meningkatkan kinerja ESG dan memberikan nilai manfaat bagi lingkungan dan masyarakat sekitar," tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2023/11/20/122616926/implementasi-esg-pgeo-raih-skor-tinggi-ini-imbas-positif-ke-bisnisnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke