BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan Pertamina
Salin Artikel

Cerita Pelaut Muda Pertamina, Pejuang Energi Harumkan Indonesia di Kancah Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com – Cita-cita menjadi pelaut mungkin jarang terbesit bagi banyak perempuan saat duduk di bangku sekolah, namun, hal ini tidak berlaku bagi Fachmiati Nurani atau kerap disapa Ami.

Sejak bersekolah di SMA, Ami sudah memimpikan menjadi pelaut di masa depan. Bisa dibilang, cita-cita Ami untuk menjadi pelaut merupakan anti-mainstream. Terlebih, pekerjaan tersebut identik dengan laki-laki karena membutuhkan kekuatan fisik dalam menghadapi gelombang besar dan badai di lautan luas.

Namun, tekadnya sudah bulat. Ami yakin bahwa bakat dan minatnya tidak terbatas oleh jenis kelamin. Ia pun memfokuskan cita-citanya untuk menjadi pelaut di kapal Pertamina.

Dengan menjadi pelaut di kapal Pertamina, ia tidak hanya bekerja, tetapi juga mengabdikan diri kepada Tanah Air. Sebab, Ami ikut menjadi garda terdepan dalam penyaluran energi di seluruh penjuru Nusantara.

Hal tersebut disampaikan Ami di acara Pertamina Talks bertema “Energizing The Ocean: Semangat Pemuda Menjelajah Laut yang Mendunia” yang disiarkan Kompas TV, Senin (30/10/2023).

Perempuan kelahiran Purworejo, Jawa Tengah (Jateng), tersebut tertarik menjadi pelaut lantaran melihat kerabat ayahnya yang seorang pelaut.

Ami pun semakin termotivasi meraih mimpinya itu karena ingin membanggakan kedua orangtuanya. Di dalam benaknya, ia terus memasukkan “mantra-mantra” agar bisa menjadi pelaut, meski pesaingnya adalah para laki-laki.

Bukan hal mudah

Menjadi pelaut, khususnya di PT Pertamina International Shipping (PIS) yang merupakan Subholding dari PT Pertamina (Persero), bukan pekerjaan mudah.

Ia harus punya tekad, semangat, kegigihan, serta kesabaran. Ia sendiri harus menunggu lebih kurang selama 8 tahun untuk menjadi bagian dari PIS. Dari 4.000 siswa yang mendaftar, hanya 10 persen yang diterima. Dan dari jumlah ini, hanya 1 persen merupakan perempuan.

“Jadi, bangga bangetlah bisa bergabung dengan Pertamina Internasional Shipping karena selain menjadi garda terdepan, kami menjadi pejuang energi untuk negeri.” tutur Ami.

Kini, Ami menjabat sebagai Navigational Officer di PIS. Keberhasilannya ini menjadi bukti bahwa perempuan juga bisa bekerja di sektor maritim. Selain siap bersaing dengan laki-laki, lanjut Ami, dirinya juga siap menerima risiko umum yang kerap dialami seorang pelaut, seperti jarang bertemu keluarga dan orang terdekat.

Navigasikan kapal PIS

Sebagai Navigational Officer, Ami punya peran sentral dalam menavigasikan kapal PIS agar bisa mendistribusikan energi di seluruh Indonesia. Jika kapal terhambat, hal ini turut memengaruhi ketahanan energi di masyarakat.

Seperti diketahui, di tahun lalu Pertamina Internasional Shipping telah mengangkut lebih dari 150 miliar liter kargo ke seluruh Indonesia berupa bahan bakar minyak (BBM) yang setara dengan untuk kebutuhan 30 miliar sepeda motor.

Oleh karena itu, ia dan kru kapal lain selalu bekerja ekstra hati-hati agar kapal tidak terkendala, dan pendistribusian energi dapat berjalan maksimal.

Ami bercerita, agar kinerja kapal optimal, PIS menanamkan semangat solidaritas kepada seluruh awak atau pelaut. Dengan begitu, para pelaut bisa nyaman berada di atas kapal. Karena itu pula, Ami merasa kapal sudah menjadi rumah sendiri.

Ia sendiri pernah menavigasikan kapal PIS dari Batam hingga ke Merauke. Nah, selama menavigasikan kapal, Ami harus berpedoman dan menerapkan aturan MARPOL yang dibuat International Maritime Organization (IMO).

Di aturan tersebut disebutkan bahwa operasional kapal tidak boleh mencemari lautan, baik dari masalah gas buang hingga sampah. Selain itu, kapal juga tidak boleh merusak terumbu karang di perairan.

Dorong talenta muda

Direktur Operasi PIS Brilian Perdana yang hadir di acara Pertamina Talks menjelaskan bahwa pihaknya berkomitmen mendorong talenta muda, seperti Ami, untuk berkarier di PIS.

PIS sendiri tidak membeda-bedakan gender. Baik perempuan maupun laki-laki berkesempatan meniti karier di PIS. Bahkan, PIS juga memiliki kapten kapal dari kalangan perempuan.

Rian—panggilan akrab Brilian—mengatakan, PIS memberlakukan perempuan dan laki-laki setara serta sama sesuai dengan implementasi Respectful Workplace di lingkungan Pertamina.

PIS akan selalu mendorong pelaut-pelaut yang dimiliki oleh bangsa Indonesia untuk semakin banyak lagi. Bukan hanya berlayar di perairan Indonesia, melainkan juga di internasional.

Terlebih, PIS sudah lebih dari 700 kapal yang beroperasi dengan 50 rute pelayaran internasional di 5 benua. PIS pun memiliki 6 terminal strategis. Hal ini menjadikan PIS sebagai perusahaan shipping dan marine logistics terbesar di Asia.

Terapkan prinsip berkelanjutan

Dalam mengoperasikan kapal, kata Rian, PIS menerapkan prinsip berkelanjutan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan laut.

Upaya keberlanjutan yang dilakukan oleh PIS itu juga bertujuan untuk mendukung pencapaian target net zero emission pada 2060 atau lebih cepat yang dicanangkan pemerintah.

Salah satu upaya yang dilakukan PIS terkait keberlanjutan adalah menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

“Perusahaan pelayaran di internasional saat ini memang diminta untuk berkontribusi lebih aktif lagi dalam hal menjaga ekosistem laut. PIS pun sudah membuat roadmap menuju green shipping untuk mengurangi jejak karbon. Jadi, saat kapal PIS berlayar, itu menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti biosolar B30 dan B35,” ucap Rian.

Sebagai informasi, biosolar B30 adalah jenis bahan bakar yang terdiri dari campuran solar dan biodiesel dengan perbandingan 70:30. Artinya, 30 persen dari campuran tersebut merupakan bahan bakar yang berasal dari sumber nabati atau organik, seperti dari minyak kelapa sawit, jarak, ataupun dari beragam bahan organik lain.

Sementara bahan bakar B35 adalah campuran bahan bakar nabati sebesar 65 persen dan biodiesel 35 persen.

“Bahan bakar tersebut akan membantu untuk melakukan penghematan energi. Kemudian, partikel-partikel yang memang tidak ramah lingkungan itu bisa direduksi,” jelas Rian

PIS juga sudah mengakuisisi kapal VLGC berbahan bakar liquefied petroleum gas (LPG) dual fuel yang diberi nama Pertamina Gas Amaryllis. Kapal ini merupakan kapal pengangkut gas terbesar di dunia dan menjadi kapal pertama bertenaga dual fuel di Pertamina dan Indonesia.

Selain operasional perusahaan, PIS juga menyelenggarakan program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJLS) melalui BerSEAnergi untuk Laut yang merupakan program terintegrasi dan bertujuan untuk mendukung kelestarian laut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.

Rian menjelaskan, PIS saat ini sudah memiliki banyak program dengan beberapa NGO dan juga pemerhati lingkungan. Salah satunya adalah komunitas Divers Clean Action.

Aktivis lingkungan sekaligus pendiri komunitas Divers Clean Action Switenia Puspa Lestari mengatakan, pihaknya memiliki program terkait keberlanjutan bersama PIS yang diimplementasikan melalui program Experience, Education, dan Empower (3E).

“Experience itu kami mengajak perwira-perwira mudanya PIS selaku agen perubahan untuk datang ke laut. Kemarin, kami ke Pulau Seribu untuk jadi ranger. Kami melakukan penelitian, menanam, dan monitoring evaluasi karang serta mangrove,” ucap Tenia.

Untuk Education, Divers Clean Action bersama PIS menjalankan sebuah program bernama Ocean Literacy. Program ini membantu sekolah dasar untuk memiliki perpustakaan seputar ilmu kelautan. Dengan demikian, anak-anak memiliki pengetahuan terkait laut.

Sementara, Empower adalah program dukungan untuk desa-desa yang didampingi oleh PIS agar mengedepankan penggunaan energi terbarukan.

Lewat semua upaya tersebut, baik Divers Clean Action maupun PIS berharap, masyarakat menjadi semakin terdorong untuk menjaga ekosistem laut di Tanah Air.

Bagi yang ingin menyaksikan acara Pertamina Talks, Energizing The Ocean: Semangat Pemuda Menjelajah Laut yang Mendunia secara lengkap, silakan kunjungi tautan berikut.

https://money.kompas.com/read/2023/11/21/093500726/cerita-pelaut-muda-pertamina-pejuang-energi-harumkan-indonesia-di-kancah-dunia

Terkini Lainnya

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Bagikan artikel ini melalui
Oke