JAKARTA, KOMPAS.com - PT Roatex Indonesia Toll System (RITS) memastikan uji coba sistem transaksi jalan tol non-tunai nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF) di Tol Bali Mandara tidak mengganggu kelancaran arus lalu lintas.
Sebab, seperti diketahui pada bulan ini hingga awal tahun depan volume kendaraan dipastikan akan meningkat karena adanya liburan Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Direktur PT RITS Gyula Orosz mengatakan, uji coba sistem MLFF di Tol Bali Mandara dilaksanakan dalam beberapa periode alias tidak sepanjang masa libur Nataru.
Namun Gyula tidak menjelaskan kapan tepatnya tanggal pelaksanaan uji coba sistem MLFF di Tol Bali Mandara ini. Adapun masa Angkutan Nataru kali ini akan berlangsung selama 19 Desember 2023 sampai 3 Januari 2024.
Yang jelas, jadwal uji coba MLFF di Tol Bali Mandara akan mulai dilaksanakan pada Desember 2023 dan pada Januari atau Februari 2024 hasil uji coba MLFF perdana ini akan dievaluasi.
Setelah menjalani uji coba dan evaluasi itu, pada Maret 2024 sistem MLFF akan diterapkan secara komersial.
"Tes akan dimulai pada Desember, tapi itu tidak berarti bahwa kita harus menyelesaikan semua tes yang dijalankan pada bulan Desember. Kita akan melanjutkan tes pada Januari karena Februari ini kita akan melakukan proses evaluasi bersama kementerian," jelasnya.
Kendati demikian, Gyula meyakini nantinya ketika sudah sempurna sistem MLFF akan mampu melayani pembayaran tol ketika volume kendaraan sedang padat seperti masa liburan Nataru.
"Pada akhirnya ketika MLFF ini akan dilaksanakan sepenuhnya, musim liburan tidak akan berpengaruh pada sistem karena sistem kami mampu mengatasinya," ucapnya.
Uji coba MLFF diterapkan terbatas
Uji coba sistem MLFF ini akan dilaksanakan secara terbatas dimana untuk periode pertama akan dilakukan untuk friendly user di Bali, seperti dari kementerian, kepolisian, hingga perusahaan taksi di Bali.
"Untuk tahapannya di awal ini kita akan melakukan tes uji coba atau dengan friendly user di Bali. Untuk internal testing sendiri sudah dilakukan dan sudah berjalan dengan baik," ungkapnya.
"Nantinya ke depannya kita akan mengundang user friendly itu yang berasal dari kementerian, kepolisian, lalu mungkin juga ada dari perusahaan taksi di Bali," tambahnya.
Sebagai informasi, berdasarkan hasil survei Kemenhub, diperkirakan pergerakan masyarakat selama Nataru mencapai 107,63 juta orang atau 39,83 dari total populasi.
Menurut hasil survei, alasan masyarakat bepergian di masa libur Nataru yang paling tertinggi adalah liburan ke lokasi wisata (45,29 persen). Kemudian liburan pulang kampung (30,1 persen), dan merayakan Nataru di kampung halaman (18,98 persen).
Lebih lanjut, pilihan moda transportasi yang digunakan untuk melakukan perjalanan didominasi penggunaan kendaraan pribadi, yaitu mobil 35,57 persen (39,97 juta orang) dan motor 17,92 persen (20,14 juta orang).
https://money.kompas.com/read/2023/12/05/191500626/uji-coba-mlff-di-tol-bali-mandara-bulan-ini-pt-rits-pastikan-tak-ganggu