Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Gen Z dan Milenial, Yuk Manfaatkan Bonus Akhir Tahun untuk Investasi

Kalau bonus akhir tahun mau diinvestasikan, investasi apa yang musti dilirik pekerja muda seperti gen Z dan milenial? Berikut penjelasan para pengamat pasar keuangan dan pasar kripto. 

Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra menilai, prospek ekonomi Indonesia pada 2024 masih bertumbuh dan diperkirakan sama dengan pertumbuhan 2023 di kisaran sekitar 5 persen.

Hal ini tentunya masih bagus di tengah ketidakpastian ekonomi global dan tingginya inflasi di
sejumlah negara. Sementara inflasi di Indonesia masih terjaga di kisaran 3 persen.

"2024 akan ada perubahan kepeimpinan, biasanya Pemilu akan banyak uang beredar, ini bagus untuk perekonomian karena akan banyak demand," ujar Ariston kepada Kompas.com, Jumat (8/12/2023).

Dengan estimasi perekonomian Indonesia yang masih baik, maka prospek investasi di berbagai instrumen pun masih baik.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Menurut Ariston, pasar saham pada 2024 dinilai masih baik, seiring perekonomian Indonesia yang juga diproyeksi masih baik, atau diproyeksi tumbuh sekitar 5 persen tahun depan.

"Kalau untuk investasi obligasi, yieldnya memang enggak besar, sekitar 6 persen, tapi masih lebih tinggi dari inflasi yang sekitar 3 persen," lanjutnya.

Sebagai tambahan informasi, sebelumnya perusahaan sekuritas Mirae Asset dalam Investor Network Summit 2023 menargetkan IHSG pada 2024 bisa menyentuh 8.100.

Target ini didasari valuasi fundamental P/E ratio sebesar 14 kali-15 kali dan asumsi EPS growth sebesar 10-15 persen.

Sementara, IHSG sendiri berpotensi menguat ke kisaran 7.257 pada penghujung tahun 2023.

Peluang di Bitcoin

Untuk Gen Z terutama, yang menyukai investasi digital, investasi Bitcoin bisa jadi menarik. Sebab proyeksinya akan ada halving di Bitcoin serta persetujuan ETF (Exchange Traded-Fund) Bitcoin oleh regulator Amerika Serikat (AS) yang bisa membuat harga Bitcoin bisa kembali "meledak".

Namun, Ariston mewanti-wanti, volatilitas Bitcoin juga sangat tinggi, risikonya juga besar.
"Investasi di Bitcoin kalau jatuh ya jatuhnya bisa dalam banget. Lebih baik bonus diinvestasikan untuk yang lebih moderat misal pasar modal," lanjutnya.

Sementara Crypto Analyst Reku Fahmi Almuttaqin menambahkan, pasar kripto memasuki
Desember 2023 ini kembali menghijau dengan naiknya harga Bitcoin yang menembus 42.400
dollar AS atau sekitar Rp 657 juta. 

Angka ini merupakan angka tertinggi sejak April 2022.

Kenaikan ini, kata Fahmi, didorong oleh optimisme persetujuan SEC untuk ETF Bitcoin pada
Januari 2024, serta rendahnya tekanan jual dari investor yang diukur berdasarkan data exchange netflow Bitcoin.

Melansir data IntoTheBlock, exchange netflow Bitcoin pada 2 Desember 2023 negatif -3,32 ribu Bitcoin, kemudian masih negatif pada 3 Desember 2023 yakni -1,11 ribu. Artinya, lanjut Fahmi, lebih banyak Bitcoin yang investor pindahkan dari exchange ke dompet prinadi, daripada dari dompet pribadi ke exchange.

“Ini menandakan investor lebih memilih menyimpan Bitcoin daripada menjualnya, meski
harganya sudah naik,” kata Fahmi melalui keterangannya, dikutip Jumat (8/12/2023).

Ia menambahkan, Bitcoin juga akan semakin menguat seiring kepercayaan investor terhadap akan dihentikannya siklus kenaikan suku bunga The Fed.

“Di situasi seperti ini, menggambarkan peluang bagi investor, baik investoir baru atau yang sudah lama, yang ingin berinvestasi di Bitcoin, untuk mempersiapkan potensi reli di tahun depan,” katanya.


Investasi emas

Bagaimana dengan investasi emas? Ariston mengatakan, Gen Z dan milenial yang tertarik
investasi emas untuk tahun depan sebaiknya untuk jangka panjang. "Kalau harga tinggi, jangan masuk, karena turunnya juga cepat," katanya.

Menurut dia, naik turunnya harga emas didukung sesuatu peristiwa yang insidentil. Sehingga
beberapa waktu lalu emas mencapai level tertinggi di harga 2.145 per troy ounce gara-gara ada serangan ke kapal komersil AS. Tapi kemudian turunnya juga cepat.

"Kalau cicil emas batangan masih boleh, tapi jangan beli sekarang sebulan kemudian jual ya,
karena spread harga jual dan beli kembali itu besar sekitar Rp 150.000-an. Emas lebih baik untuk jangka panjang," pungkasnya.

Tak hanya untuk investasi saja, Gen Z dan milenial juga bisa menggunakan bonus akhir tahun
untuk hal lain yang sama bermanfaatnya dengan investasi.

Antara lain, untuk meningkatkan tabungan, membuat dana darurat, hingga untuk membayar utang, atau untuk berderma melalui lembaga filantropi terpercaya.

Gambaran ekonomi Indonesia 2024

Gen Z dan milenial sebelum memutuskan berinvestasi dengan dana bonus akhir tahun harus lebih dulu meneropong prospek ekonomi Indonesia tahun depan. 

Bisa dilihat data Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD). Organisasi ini merilis laporan terbaru terkait prospek perekonomian global bertajuk OECD Economic Outlook edisi November 2023.

Dalam laporannya OECD masih mempertahankan prospek positif pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2023 hingga 2025.

Indikator ekonomi seperti Produk domestik bruto (PDB) Indonesia diproyeksi tumbuh sebesar 4,9 persen pada tahun ini dan tumbuh lebih tinggi 5,2 persen pada 2024 dan 2025.

Kemudian, laju inflasi Indonesia akan bergerak di kisaran 2,5 persen pada 2024 dan 2025.
Namun demikian, OECD menilai Indonesia masih rentan terhadap risiko eksternal, khususnya
terkait aspek perdagangan internasional dan pasar modal.

Sementara berdasarkan ADB Asian Development Outlook 2023, PDB Indonesia pada 2024
diperkirakan masih di kisaran 5 persen.

Sementara PDB Indonesia pada 2023 sendiri diperkirakan mencapai 5 persen, dengan sedikit perlambatan pada kuartal III-2023, yakni di bawah 5 persen.

Nah, bagaimana Gen Z dan milenial, apakah sudah mantap berinvestasi pakai uang bonus akhir tahun? 

https://money.kompas.com/read/2023/12/10/160000726/gen-z-dan-milenial-yuk-manfaatkan-bonus-akhir-tahun-untuk-investasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke