Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Utang Pemerintah dari Pinjaman Melesat 388 Persen

Berdasarkan data APBN KiTa, realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman mencapai Rp 46,4 triliun sampai 12 Desember 2023. Nilai tersebut melesat 388,1 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp 9,5 triliun.

Realisasi penarikan pinjaman itu juga jauh lebih besar dibanding target yang dipatok pemerintah dalam APBN. Dalam APBN 2023, alokasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman neto ditargetkan sebesar negatif Rp 16,6 triliun.

"Pinjaman dalam hal ini, tahun lalu hanya Rp 9,5 triliun, tahun ini naik ke Rp 46,4 triliun, jadi ada kenaikan dari sisi pinjaman," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, dalam konferensi pers APBN KiTa, dikutip Senin (18/12/2023).

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto menjelasakan, melesatnya penarikan utang yang berasal dari pinjaman merupakan bagian dari strategi pengelolaan pembiayaan pemerintah. Pemerintah memang tengah meminimalisir pembiayaan yang berasal dari instrumen surat berharga negara (SBN).

Alasannya tidak lain ialah tingkat suku bunga acuan global yang tinggi. Hal ini kemudian berimplikasi terhadap imbal hasil atau yield obligasi atau surat utang yang juga meningkat.

"(Kenaikan pinjaman) itu dalam rangka fleksibilitas dengan SBN, jadi kalau SBN yield-nya lagi naik, cost of fund mahal," kata Suminto.

"Kita bisa menarik pinjaman program, jadi kalau pinjaman program kan dari bilateral sama multilateral yang cost of fundnya lebih rendah," sambungnya.

Meskipun meningkat, Suminto menilai, besaran nominal realisasi pembiayaan yang berasal dari pinjaman masih kecil. Apalagi jika dibandingkan nilainya dengan utang yang berasal dari SBN.

Kemenkeu memastikan, perkembangan penarikan utang, baik berasal dari pinjaman atau SBN, masih sesuai dengan rencana pemerintah. Pasalnya, secara keseluruhan realisasi pembiayaan utang yang nilainya sebesar Rp 345 triliun, turun 36,6 persen dari periode yang sama tahun lalu.

"Ini yang menggambarkan APBN makin sehat, karena defisitnya jauh lebih rendah dibandingkan rancangan awal dan dibandingkan tahun lalu," ucap Sri Mulyani.

https://money.kompas.com/read/2023/12/18/173844126/utang-pemerintah-dari-pinjaman-melesat-388-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke