PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyebut, sekurang-kurangnya terdapat tiga tantangan global yang dapat memengaruhi ekonomi Indonesia pada 2024.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, pertama-tama Indonesia harus melihat pertumbuhan ekonomi yang terjadi di China.
"Perlambatan ekonomi Tiongkok masih akan menjadi risiko bagi perekonomian Indonesia mengingat Tiongkok adalah salah satu mitra dagang dan mitra investasi yang utama bagi Indonesia," kata dia dalam Mandiri Economic Outlook 2023, Selasa (19/12/2023).
Perkembangan keadaan ekonomi China ke depan akan berpengaruh pada harga komoditas Indonesia seperti crude palm oil (CPO), batubara, dan nikel.
Sedikit catatan, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pangsa ekopor Indonesia ke China mencapai 26,11 persen pada November 2023.
Kedua, Indonesia perlu terus mewaspadai arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed) yang diprediksi akan bertahan lebih lama dengan suku bunga acuan yang tinggi atau higher for longer.
Andry menyebut, suku bunga The Fed yang terus tinggi dapat memengaruhi volatilitas dan arus modal yang ada di Indonesia.
Terakhir, Bank Mandiri melihat kondisi geopolitik dan kesehatan global juga akan menjadi dua hal berpengaruh yang akan sulit diprediksi ke depan.
"Ini adalah dua black swan (geopolikik dan kesehatan) yang akan mewarnai kondisi global dan juga akan memengaruhi perekonomian di domestik," terang dia.
Hal tersebut dapat berpengaruh signifikan terhadap pasar emerging seperti Indonesia.
Andry merangkum, tiga tantangan di atas akan memengaruhi neraca perdagangan Indonesia, nilai tukar, dan gross domestic product (GDP).
Meskipun demikian, Bank Mandiri memproyeksikan perkonomian Indonesia masih akan tumbuh positif.
Ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh 5,04 persen pada 2023 dan 5,06 persen pada 2024.
https://money.kompas.com/read/2023/12/20/062729526/tiga-tantangan-global-yang-bayangi-ekonomi-indonesia-tahun-depan