Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, pihaknya menurunkan 18.427 personel PLN dan 63.164 personel lapangan yang bersiaga 24 jam. Hal ini untuk memastikan kebutuhan listrik masyarakat terpenuhi selama Nataru.
Adapun PLN memprediksi saat libur Nataru beban puncak listrik akan mencapai 43 gigawatt (GW), dengan daya mampu pasok sebesar 50 GW, sehingga terdapat cadangan operasi sebesar 7 GW.
"Perayaan Natal dan Tahun Baru ini akan jatuh pada hari Senin. Ini akan menjadi long weekend yang biasanya dimanfaatkan masyarakat untuk bepergian, baik pulang ke kampung halaman ataupun liburan. Oleh karena itu, PLN memastikan keandalan listrik agar masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan nyaman," ujarnya dalam Apel Siaga Kelistrikan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Rabu (20/12/2023).
Dengan kesiapan para personel tersebut, Darmawan pun meminta jajarannya untuk menjaga kehandalan sistem kelistrikan sehingga bisa terlaksana zero mistake, zero tolerance, dan zero blackout. Ia ingin tidak terjadi pemadaman listrik saat perayaan Natal dan Tahun Baru.
"Kita harus mampu membuktikan adanya zero mistake, zero tolerance, zero blackout, apapun tantangannya harus bisa kita selesaikan satu per satu," kata dia.
Dukungan itu terdiri dari 1.731 genset, 735 uninteruptible power supply (UPS), 1.091 unit gardu bergerak (UGB), 116 unit kabel bergerak (UKB), 395 crane, 3.756 mobil, dan 3.318 motor.
Darmawan bilang, para personel yang berjaga di lapangan akan tersebar di 1.853 posko siaga PLN di seluruh Indonesia.
Para personel juga akan disiagakan di lokasi-lokasi perayaan Natal dan Tahun Baru, seperti gereja dan tempat wisata, serta bandara, pelabuhan dan terminal bus yang menjadi titik mobilisasi masyarakat.
"Kami pun telah berkoordinasi dengan pengamanan TNI dan Polri untuk mengamankan objek vital nasional (obvitnas) yang sudah ditetapkan pemerintah," tutup dia.
https://money.kompas.com/read/2023/12/20/113000826/jelang-natal-dan-tahun-baru-bos-pln-wanti-wanti-minta-zero-blackout-