JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sebanyak 79 perusahaan melakukan pencatatan saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sepanjang tahun 2023, dengan total perolehan dana mencapai Rp 54,14 triliun.
Adapun empat di antara perusahaan yang IPO tersebut meraup dana hasil IPO dengan nilai jumbo.
Keempat perusahaan tersebut adalah PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN).
“Sampai dengan 8 Desember 2023 telah tercatat 79 Perusahaan yang mencatatkan saham di BEI dengan dana dihimpun Rp 54,14 triliun,” kata Nyoman kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Nyoman mengatakan jumlah pencatatan ini melampaui rekor pencatatan saham perdana alias IPO sebelumnya yang terjadi pada tahun 1990, yakni sebanyak 66 pencatatan saham perdana.
“Ini adalah kebahagiaan bagi kami di capital market, karena hari ini jumlah perusahaan tercatat tembus jumlah tertinggi sepanjang sejarah, lebih dari 66 perusahaan yang dicapai di tahun 1990,” kata Nyoman.
Berikut empat perusahaan yang meraup dana jumbo dari IPO tahun ini.
AMMN menjadi perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar yang tercatat di BEI, setelah resmi mencatatakan sahamnya pada Jumat (7/7/2023).
AMMN menerbitkan 6,32 miliar saham biasa atau setara dengan 8,8 persen saham ke publik, dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan harga penawaran sebesar Rp 1.695 setiap saham.
Dengan demikian, nilai penawaran umum perdana saham sebesar Rp 10,73 triliun, yang merupakan IPO terbesar di Indonesia tahun 2023 hingga saat ini.
2. PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA)
Anak usaha PT Merdeka Copper Gold Tbk, yang bergerak pada hilirisasi dalam rantai nilai baterai kendaraan listrik MBMA resmi tercatat di BEI pada Selasa (18/4/2023).
Melalui pencatatan tersebut, maka MBMA resmi menjadi perusahaan tercatat ke-34 sepanjang tahun 2023, di mana total perusahaan tercatat saat ini adalah 858 perusahaan.
MBMA menetapkan harga perdana sebesar Rp 795 per saham dan kini harga sahamnya melonjak 15,7 persen menjadi Rp 920 di awal perdagangan.
MBMA melepas sebanyak 11,5 miliar lembar saham baru yang dikeluarkan dari portepel perusahaan atau dari total saham, dengan demikian MBMA meraih dana segar senilai Rp 9,2 triliun. Adapun nilai kapitalisasi pasar saham MBMA mencapai Rp 85,9 triliun.
3. PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
PGEO resmi mencatatkan sahamnya untuk diperdagangkan di Papan Utama BEI pada Jumat (24/2/2023) dengan meraup dana segar sekitar Rp 9,06 triliun.
Anak usaha PT Pertamina (Persero) itu menawarkan 10,35 miliar saham atau setara 25 persen modal ditempatkan dan disetor perseroan dengan harga penawaran Rp 875 per saham.
Pada perdagangan perdananya, saham anak usaha Pertamina itu dibuka melesat ke posisi Rp 920 per saham.
Namun, setelah itu PGEO langsung berbalik arah, dan memasuki zona negatif pada awal perdagangan, bahkan mendekati level batas bawah perdagangan harian atau auto reject bawah (ARB).
4. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN)
BREN resmi melantai di BEI pada Senin (9/10/2023). Pada awal perdagangan saham perdana ini, emiten milik pengusaha Prajogo Pangestu itu langsung masuk auto reject atas (ARA).
Saham anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) ini melonjak 25 persen (195 poin) ke level Rp 975 per saham di awal perdagangan hari pertama.
BREN menawarkan 4 miliar lembar saham dengan harga Rp 780 per saham. IPO tersebut berhasil mengumpulkan total dana Rp 3,1 tiliun, dengan oversubscription sebesar 135,2 kali.
Berikut daftar perusahaan yang IPO di BEI sepanjang tahun 2023.
https://money.kompas.com/read/2023/12/27/171316526/kaleidoskop-2023-79-perusahaan-melantai-di-bei-terbanyak-sepanjang-sejarah