Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Moeldoko Usul Bangun Stasiun Whoosh di Kopo, KAI Tunggu Kajian Pemerintah

Menanggapi usulan tersebut, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Didiek Hartantyo mengatakan, KAI selaku pemimpin konsorsium BUMN di Kereta Cepat, menunggu respons dan kajian dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kita tunggu saja, ini kan baru isu dari Pak KSP ya. Kementerian Perhubungan dan BUMN kan belum respons. Kita tunggu kajian bapak-bapak di atas dulu," kata Didiek usai acara peresmian PLTS di Balai Yasa Manggarai, Jakarta, Kamis (28/12/2023).

Meski demikian, Didiek mengatakan Kereta Cepat Jakarta-Bandung (Whoosh) memiliki kecepatan 350 km per jam sehingga untuk mencapai kecepatan yang optimal, jarak antar stasiun harus lebih jauh.

"Silakan nanti ditata kelola dengan governance ya, supaya kereta itu beroperasi cepat, stasiun itu kalau bisa jaraknya jangan terlalu dekat," ujarnya.

Didiek mengatakan, Kereta Cepat Whoosh berbeda dari KRL Commuter yang dalam pengoperasiannya berhenti setiap 2 kilometer dan memiliki kecepatan 80 km per jam.

"Kalau 350 km per jam (Kereta Cepat Whoosh) butuh jaraknya panjang, misalnya Jakarta-Bandung Padalarang 100 km, kalau berhenti di Karawang (dengan kecepatan) 350 km enggak kecapai, value kereta cepatnya enggak akan didapat," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengusulkan agar Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh menambah stasiun di Kopo, Bandung, Jawa Barat.

Namun dia tetap menyerahkan keputusan penambahan stasiun Whoosh itu kepada operator, yakni PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI.

"Pilihan ini silakan ditangkap, tentunya wewenang ini ada di KCIC. Karena ini Kereta Cepat Jakarta-Bandung ya harusnya berhenti benar-benar di Bandung," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (30/11/2023).

Dia menjelaskan, penambahan stasiun ini perlu dilakukan untuk kenyamanan yang penumpang Kereta Cepat Whoosh. Salah satunya soal ketersediaan kursi di kereta pengumpan atau KA Feeder saat sudah sampai di Padalarang.

"Pentingkan untuk kenyamanan penumpang, agar tidak berhenti hanya di stasiun Padalarang serta Tegalluar," ucapnya.

Moeldoko menambahkan, KSP akan terus melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait dalam mengkaji kemungkinan penambahan stasiun kereta api cepat.

"Silahkan dipersiapkan kajiannya," kata Moeldoko.

Sebagai informasi, saat ini kereta cepat Whoosh memiliki 4 stasiun Kereta Api Cepat yaitu Halim, Karawang, Padalarang dan Tegalluar.

https://money.kompas.com/read/2023/12/28/143410826/moeldoko-usul-bangun-stasiun-whoosh-di-kopo-kai-tunggu-kajian-pemerintah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke