Penurunan ini lebih kecil dibandingkan penurunan tahunan yang terjadi pada kuartal III-2023 atau senilai 4,4 persen.
Dilansir dari CNBC, Rabu (31/1/2024), penurunan tersebut disebabkan oleh melandainya aktivitas minyak sebesar 16,4 persen.
Di sisi lain, aktivitas nonminyak justru tumbuh 4,3 persen. Tak hanya itu, aktivitas pemerintahan juga tumbuh 3,1 persen pada periode yang sama.
Data pemerintah menunjukkan, selama setahun penuh, perekonomian Arab Saudi susut 0,9 persen secara tahunan.
Padahal, sepanjang tahun lalu eksportir minyak mentah terbesat di dunia tersebut telah menerapkan pengurangan produksi yang bertujuan untuk mendongkrak harga.
Tak hanya itu, Arab Saudi juga menanggung sebagian besar pengurangan produksi minyak mentah sukarela tambahan yang disetujui oleh beberapa anggota organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) dan sekutunya.
Asal tahu saja, badan statistik negara tersebut mengungkapkan pertumbuhan ekonomi Arab Saudi merosot 4,5 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada kuartal III-2023.
Ini merupakan kontraksi terbesar sejak pandemi Covid-19 pada 2020 lalu.
Penurunan tersebut akan lebih besar lagi jika bukan karena pertumbuhan aktivitas non-minyak sebesar 3,6 persen.
Sektor minyak di Arab Saudi telah menyusut selama berbulan-bulan. Akan tetapi, perekonomian Arab Saudi secara keseluruhan masih mampu mencapai pertumbuhan sebesar 1,2 persen (yoy) pada kuartal II-2023.
https://money.kompas.com/read/2024/02/01/073000326/tahan-produksi-minyak-ekonomi-arab-saudi-masih-lesu