Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Merah Pagi Ini, Rupiah Naik Tipis

Melansir data RTI pada pukul 09.37 WIB, IHSG berada pada level 7.202,45 atau turun 5,4 poin (0,08 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.207,94.

Sebanyak 182 saham melaju di zona hijau dan 230 saham di zona merah. Sedangkan 226 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 1,9 triliun dengan volume 4,1 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan hari ini IHSG berpeluang mengalami pelemahan. Pergerakan IHSG akan dibayangi oleh suku bunga The Fed yang bertahan tetap tinggi.

Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan, mereka tidak akan terburu buru untuk menurunkan tingkat suku bunga, sampai The Fed yakin bahwa inflasi telah bergerak secara berkelanjutan menuju 2 persen.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas dengan support Nickel dan resistance di level 7.175 – 7.270,” kata Maximilianus dalam analisisnya.

Bursa Asia mixed dengan penurunan Nikkei 0,72 persen (262,39 poin) ke level 36.024,3, dan Strait Times melemah 0,31 persen (9,7 poin) ke posisi 3.143,26. Sementara itu, Hang Seng Hong Kong naik 1,24 persen (192,46 poin) ke posisi 15.677,53, dan Shanghai Komposit bertambah 0,27 persen (7,6 poin) ke posisi 2.796,18.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.18 WIB rupiah berada pada level Rp 15.780 per dollar AS atau naik tipis 2 poin (0,02 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.782 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, meskipun mengalami kenaikan tipis di awal sesi, namun hari ini rupiah memiliki kecenderungan untuk melemah.

"Rupiah berpeluang melemah terhadap dollar AS hari ini setelah dinihari tadi Gubernur the Fed Jerome Powell memberikan penegasan bahwa pemangkasan kemungkinan tidak terjadi di bulan Maret," kata Ariston kepada Kompas.com.


Dia bilang, The Fed tidak mau terburu-buru memangkas suku bunga acuannya tahun ini karena masih belum yakin bahwa inflasi AS akan turun ke target dalam waktu dekat.

Menurut Ariston, sikap the Fed tersebut mendorong penguatan dollar AS terhadap mata uang utama dunia untuk sementara waktu. Tapi secara keseluruhan, Powell mengakui bahwa inflasi sudah menurun.

"Jadi menurut saya, ekspektasi ke depan, bisa terjadi penyesuaian atau tekanan terhadap nilai tukar dollar AS ke depan dengan catatan tidak muncul lagi konflik geopolitik yang melibatkan negara besar," ujarnya.

Dari domestik, inflasi bulan Januari yang akan dirilis BPS diperkirakan masih stabil di kisaran angka bulan sebelumnya. Ini harusnya bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah dan membantu rupiah tidak terlalu melemah.

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa bergerak melemah ke arah Rp 15.830 per dollar AS, dengan potensi support di sekitar Rp 15.750 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2024/02/01/100802126/ihsg-merah-pagi-ini-rupiah-naik-tipis

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke