Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menilik Dampak Resesi Jepang ke Kinerja Ekspor Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - Jepang masuk ke dalam jurang resesi setelah perekonomiannya mengalami kontraksi pada periode Oktober-Desember 2023.

Resesi teknis terjadi karena Jepang telah mencatat penurunan berturut-turut pada produk domestik bruto (PDB) secara kuartalan yang kedua.

Dikutip dari CNBC, PDB Jepang sementara mengalami kontraksi 0,4 persen secara tahunan pada Kuartal IV-2023. Pada kuartal sebelumnya, PDB Jepang sudah mulai mengalami pelemahan 2,9 persen.

Ekonomi Jepang juga susut 0,1 persen pada kuartal IV dibandingkan kuartal sebelumnya. Angka tersebut lebih lemah dari ekspektasi ekspansi senilai 0,3 persen.

Tren ini berlanjut setelah pada Kuartal III-2023 ekonomi Jepang juga merosot 0,4 persen secara kuartalan.

Di sisi lain, kosumsi swasta turun 0,2 persen secara kuartalan pada kuartal IV-2023. Angka tersebut berbeda dibandingkan perkiraan median yang memproyeksikan ekspansi sebesar 0,1 persen.

Resesi Jepang Berdampak ke Kinerja Ekspor RI

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, resesi Jepang ini berdampak ke kinerja ekspor Indonesia. Pasalnya, Jepang merupakan salah satu negara mitra dagang utama Indonesia.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jepang merupakan negara tujuan ekspor terbesar ke-4 Indonesia. Pada Januari lalu, nilai ekspor Indonesia ke Negeri Sakura mencapai 1,46 miliar dollar AS atau setara sekitar Rp 22,78 triliun.

"Jadi situasi resesi yang ada di Jepang bisa berpengaruh cukup besar bagi kinerja ekspor Indonesia, karena Jepang adalah negara mitra dagang tradisional," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (16/2/2024).

Sebagai informasi, salah satu pertanda masuknya suatu negara ke dalam resesi ialah adanya penurunan aktivitas perekonomian sehingga dari sisi permintaan pun melemah. Hal ini yang kemudian akan membuat pelemahan ekonomi Jepang berdampak ke Indonesia.

Jika melihat data BPS, nilai ekspor Indonesia ke Jepang sebenarnya telah turun signifikan pada Januari lalu.

Tercatat nilai ekspor Indonesia ke Jepang ambles 22,73 persen secara tahunan dari nilai ekspor 1,89 miliar dollar AS atau setara Rp 29,49 triliun pada Januari 2023.

Bhima memperkirakan, sejumlah komoditas utama ekspor nasional yang bakal terdampak oleh resesi Jepang yaitu batu bara, komponen elektrik, nikel, perhiasan, barang-barang dari kayu dan turunannya, karet, hingga perikanan.

"Ini daftar barang yang akan terdampak, karena nilainya sangat besar dan kondisi domestik di Jepang semakin diperburuk oleh demografi yang semakin besar usia non produk atau lansianya sehingga berpengaruh terhadap konsumsi," ucapnya.


Pemerintah Bakal Cari Negara Tujuan Ekspor Baru

Merespons pelemahan ekonomi Jepang, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, pemerintah perlu mencari negara tujuan ekspor baru guna mengantisipasi penurunan aktivitas dagang dengan Jepang.

"Kita melihat bahwa ke depan kita harus buka pasar baru," kata Airlangga di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (16/2/2024).

Oleh karenanya, Airlangga bilang, pemerintah tengah berupaya menjajaki kerja sama bersifat keanggotaan multilateral, seperti Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD).

"Kita bahkan sedang mengkaji membuka market dengan The Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP), kita melihat Kanada dan Amerika Latin juga bisa terbuka," tuturnya.

Pada saat bersamaan, pemerintah akan menjaga motor utama perekonomian nasional, yakni konsumsi rumah tangga, untuk meminimalisir dampak dari potensi perlambatan aktivitas dagang.

"Konsumsi masih akan terus dijaga karena itu yang negara lain tidak punya. Kalau negara lain enggak punya, kita punya, kita harus perkuat itu," ucap Airlangga.

https://money.kompas.com/read/2024/02/17/113000026/menilik-dampak-resesi-jepang-ke-kinerja-ekspor-indonesia

Terkini Lainnya

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Bea Cukai Jember Sita 59 Liter Miras Ilegal Bernilai Belasan Juta Rupiah di Kecamatan Silo

Whats New
IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

IHSG Berakhir di Zona Merah, Rupiah Stabil

Whats New
Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Laba Bersih PTBA Turun 51,2 Persen Menjadi Rp 5,2 Triliun pada 2023

Whats New
PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

PTBA Bakal Tebar Dividen Rp 4,6 Triliun dari Laba Bersih 2023

Whats New
Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Bos BI: Kenaikan Suku Bunga Berhasil Menarik Modal Asing ke Pasar Keuangan RI

Whats New
Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Saat Persoalan Keuangan Indofarma Bakal Berujung Pelaporan ke Kejagung

Whats New
Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Luhut Perkirakan Pembangunan Bandara VVIP IKN Rampung Tahun Depan

Whats New
5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

5 Hal di CV yang Bikin Kandidat Tampak Lemah di Mata HRD, Apa Saja?

Work Smart
Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Cegah Persaingan Usaha Tidak Sehat, KPPU Tingkatkan Kerja Sama dengan Bea Cukai

Whats New
Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Pelepasan Lampion Waisak, InJourney Targetkan 50.000 Pengunjung di Candi Borobudur

Whats New
Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Didukung Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Masih Menjanjikan

Whats New
Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Bangun Smelter Nikel Berkapasitas 7,5 Ton, MMP Targetkan Selesai dalam 15 Bulan

Whats New
Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Gelar RUPS, Antam Umumkan Direksi Baru

Whats New
Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Siap-siap, Antam Bakal Tebar Dividen 100 Persen dari Laba Bersih 2023

Whats New
Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Berkomitmen Sediakan Layanan Digital One-Stop Solution, Indonet Resmikan EDGE2

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke