Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BFI Finance Raup Laba Bersih 1,6 Triliun Sepanjang 2023

Meskipun turun, jumlah tersebut merupakan laba bersih kedua tertinggi sepanjang sejarah berdirinya BFI Finance.

Direktur Keuangan BFI Finance Sudjono mengatakan, BFI Finance meraup total pendapatan senilai Rp 6,4 triliun, atau tumbuh 18 persen secara tahunan dibandingkan 2022.

“Kami fokus pada target konsumen yang tepat, proses pembiayaan yang efektif dengan menyesuaikan kepada risk appetite dan policy perusahaan, serta posisi kapasitas penagihan (collection) yang seimbang,” kata dia dalam keterangan resmi, Senin (26/2/2024).

Ia menyampaikan, nilai aset baru BFI Finance mencapai Rp 24 triliun sepanjang 2023.

Jumlah tersebut tumbuh 9,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 21,9 triliun.

Jumlah aset tersebut dipangaruhi oleh tumbuhnya jumlah kelolaan aset yang dimiliki perusahaan. Adapun total piutang pembiayaan yang ditangani BFI Finance saat ini mencapai Rp 22 triliun, atau tumbuh 7,4 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 22 triliun.

Sedangkan, nilai pembiayaan baru (new booking) tercatat sebesar Rp 19,1 triliun pada 2023.

Nilai ini menurun sebesar 5 persen secarat tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Hal itu karena menjelang akhir semester I-2023, BFI Finance menghentikan sementara sistem operasionalnya guna peningkatan keamanan digital, segera setelah terdeteksi adanya serangan siber.

Atas kondisi ini perusahaan segera melakukan pemulihan dan penyesuaian di berbagai lini. Oleh karena itu, pada kuartal IV 2023, seluruh proses pemulihan telah tuntas dan perusahaan kembali berfokus untuk peningkatan kinerja yang ditargetkan.

BFI Finance kembali membukukan pertumbuhan pembiayaan baru yang meningkat 11,3 perse dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter-on-quarter/qoq).

Di sisi risiko kredit, rasio pembiayaan bermasalah yang tercermin dari Non-Performing Financing (NPF) dapat ditekan hingga berada di level bruto 1,36 persen dan neto sebesar 0,15 persen.


Sudjono menerangkan, berdasarkan piutang pembiayaan yang dikelola, bisnis BFI Finance masih didominasi oleh pembiayaan beragun kendaraan roda empat dan roda dua dengan kontribusi senilai 62,7 persen, diikuti dengan pembiayaan alat berat dan mesin sebanyak 14,9 persen, dan pembiayaan untuk pembelian unit kendaraan roda empat bekas dan baru sebanyak 14,0 persen.

Selain itu, BFI juga mencatat pembiayaan beragun sertifikat properti sebesar 4,4 persen dan pembiayaan berbasis syariah senilai 4,0 persen.

Dalam hal pendanaan, selain pinjaman bank, BFI Finance juga memperoleh pendanaan dari pasar surat utang dalam bentuk Obligasi Rupiah.

Selama 2023, BFI Finance telah tiga kali menerbitkan obligasi baru yakni Obligasi Berkelanjutan V BFI Finance Indonesia Tahap III, IV, dan V Tahun 2023, dengan nilai perolehan seluruhnya mencapai Rp 3,8 triliun.

Pada tahun lalu, BFI Finance merambah ke sektor pembiayaan kendaraan roda dua berbasis energi listrik (electric vehicle/EV) dengan skala terbatas.

Pembiayaan untuk pembelian kendaraan roda dua listrik ini mulai diluncurkan pada semester II dan bekerja sama dengan lima merek kendaraan roda dua listrik lokal di wilayah Jabodetabek.

"Untuk strategi dan arah bisnis 2024, BFI Finance akan fokus pada perluasan jaringan berbasis digital sehingga tidak ada pembukaan jaringan fisik kantor cabang di area baru," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2024/02/26/150000526/bfi-finance-raup-laba-bersih-1-6-triliun-sepanjang-2023

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke