Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Menguat, Rupiah Melemah di Awal Sesi Perdagangan

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu (28/2/2024). Hal ini berbeda dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI pada pukul 09.06 WIB, IHSG berada pada level 7.297,16 atau menguat 11,85 poin (0,16 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 7.285,31.

Sebanyak 207 saham melaju di zona hijau dan 172 saham di zona merah. Sedangkan 216 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 799,6 miliar dengan volume 1,6 miliar saham.

Founder WH Project William Hartanto yang mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat, setelah kemarin ditutup di zona hijau. Pada penutupan kemarin, penguatan IHSG adalah indikasi yang bagus, yang memperlihatkan bahwa dorongan beli yang kuat sudah mendominasi pasar.

“Secara teknikal, pertahanan level 7.275 sampai 7.295 nampak berhasil, dengan posisi IHSG di atas MA20, membuka peluang IHSG untuk menguat pada hari ini,” kata William dalam analisisnya.

Bursa Asia mayoritas di zona merah dengan penurunan Hang Seng Hong Kong 0,42 persen (71,2 poin) pada level 16.719,51, Strait Times pada level 3.136,92 atau melemah 0,65 persen (20,4 poin), dan Nikkei turun 0,3 persen (128,3 poin) pada level 39.111,1.

Sementara itu, Shanghai Komposit menguat 0,05 persen (1,3 poin) ke posisi 3.016,86.

Rupiah melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 9.08 WIB rupiah berada pada level Rp 15.665 per dollar AS.

Rupiah melemah 20 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 15.645 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi menyusul penguatan indeks dollar AS terlihat pagi ini ke level 103,86 dibandingkan pagi kemarin di level 103,78.

“Rupiah masih berpotensi melemah ke arah Rp 15.680 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.600 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Data ekonomi AS yang dirilis semalam, yaitu data Pesanan Barang Tahan Lama, data Indeks Harga Rumah dan data Tingkat Keyakinan Konsumen, sebenarnya lebih buruk dari ekspektasi pasar. Tapi dollar AS tidak melemah.

“Pelaku pasar kelihatannya masih perlu diyakinkan oleh data indikator inflasi AS, Core PCE Price Index, yang akan dirilis malam ini. Dollar AS mungkin bisa bergerak melemah kalau data inflasi ini menunjukkan pelemahan,” lanjutnya.

Sementara dari dalam negri, kenaikan harga pangan yang masih berlangsung, bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah karena bisa menganggu pertumbuhan ekonomi dalam negeri.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2024/02/28/095400626/ihsg-menguat-rupiah-melemah-di-awal-sesi-perdagangan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke