Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Devit Oey Memulai Bisnis Makanan Sehat Beromzet Rp 30 Juta Sebulan

Devit Oey yang baru berusia 30 tahun mulai menjajal peluang bisnis itu sejak tahun 2017-2018 kala ia bekerja sebagai General Manager di salah satu tempat kebugaran di Medan.

Berbekal hobi memasak, dan tekad yang tinggi untuk hidup sehat, Devit mencoba memasak makanan sehat berupa dada ayam yang ia bawa sebagai bekalnya.

Santap bersama rekan dan para member di pusat kebugaran, Devit tak menyangka ada yang ingin memesan makanan bekal yang ia bawa.

Tentu saja kesempatan tak datang dua kali, dan tanpa pikir panjang, Devit menerima pesanan salah seorang member pusat kebugaran tersebut.

Siapa sangka, awal mula tersebut menjadi cikal bakal Devit sukses mengembangkan bisnis katering sehat miliknya, yang hingga kini bisa dinikmati juga di kawasan Jakarta - Tangerang.

Seiring berjalannya waktu, pesanan makanan sehat semakin banyak ‘repeat order; oleh para member di pusat kebugaran, tempat Devit bekerja.

Meskipun banyak pemain besar di bidang katering makanan sehat, namun Devit tetap optimis bisnisnya mampu mempertahankan pangsa pasarnya.

Saat mengawali usahanya tersebut, Devit bilang dalam sehari ia mampu menjual makanan sehat lebih dari 20 porsi. Berkah ketekunan, dan kerja keras bisnis Devit berkembang pesat hingga kini dia mampu mencatatkan omzet sebulan sebesar Rp 30 juta.

“Sekarang itu omzet saya kira-kira sudah Rp 30 juta sebulan,” kata Devit kepada Kompas.com, beberapa waktu lalu.

Adapun pendekatan yang dilakukan oleh Devit kala itu menyasar pada konsumen kelas atas di Kota Medan. Mayoritas, pelanggan setia Devit adalah etnis Tionghoa kaya.

Karena tingginya minat, dan sebagai upaya untuk mengembangkan pangsa pasar, Devit bahkan rela belajar berbahasa Hokkien agar bisa membaur di kalangan elite untuk memuluskan bisnis makanan sehatnya.

“Karena Medan itu, unik warganya. Saya juga harus belajar bahasa Hokkien supaya saya bisa ‘masuk’ ke pergaulan mereka,” lanjutnya.

Ekspansi bisnis terhantam Covid-19

Sukses menjajal pasar makanan sehat di Medan. Devit melakukan ekspansi di beberapa kota di Tanah Air. Seperti Surabaya dan Bali. Namun sayang pada akhir 2019, pandemi Covid-19 yang melanda dunia, membuat banyak bisnis gulung tikar, tidak terkecuali bisnis Devit yang baru dirintis di dua kota itu.

Ekspansi Devit kala itu,tidak memberikan feed back yang baik, dan akhirnya tutup. Namun, Devit tidak patah arang, dan terus berusaha dengan giat untuk menjalankan usahanya tersebut. Saat ini, Devit melanjutkan bisnis makanan sehat di kawasan Tangerang dan sekitarnya.

Per hari Devit mampu menjual puluhan box makanan sehat para pelanggan setianya. Devit juga terus berinovasi untuk mengembangkan banyak varian menu agar pelanggan tidak bosan untuk berlangganan makanan sehat dengannya.

Saat ini Devit mempekerjakan sekitar 5-6 orang karyawan termasuk koki, pengantar makanan, hingga nutritionist. Devit mengatakan, kedepannya ia juga akan mencoba peruntungan untuk menjual camilan dan minuman sehat yang diharapkan dapat diterima dengan baik oleh para pelanggannya.


Mimpi punya passive income di hari tua

Kerja keras Devit saat ini membuahkan hasil, dia mampu membeli rumah dengan kolam renang di kawasan Tangerang, serta beberapa mobil yang terparkir di rumahnya.

Tak hanya itu, dia juga mengoleksi barang-barang branded yang ia beli dari hasil usahanya. Devit pun sudah menikmati indahnya traveling ke mancanegara.

Meski memiliki pundi-pundi kekayaan yang banyak dari hasil usahanya tersebut. Devit nyatanya kesulitan untuk melakukan investasi. Padahal ia sangat ingin memiliki passive income, untuk di masa tua.

Dia bilang, dirinya yakin bisnis makanan sehat yang dijalani bisa auto pilot, dan ada masanya nanti ia ingin istirahat dan menikmati hasil dari investasi, seperti saham, emas, properti dan lainnya.

“Saya mau belajar investasi seperti saham, karena selama ini memang saya salah investasi, malahan ke produk - produk branded,” jelas dia.

“Saya ingin mencoba investasi seperti di saham, atau properti. Tapi, masih takut, karena kita mempertaruhkan uang dalam jumlah besar,” tambah dia.

Pengalaman buruk Devit soal jual beli investasi, ternyata menjadi alasan mengapa dia takut untuk memulai investasi lagi. Devit bercerita, dirinya sempat membeli apartemen di Jakarta. Sayangnya, hingga saat ini, apartemen yang diimpikan tak kunjung diterima.

“Saya pikir, itu memang bukan rezeki saya, walau ratusan juga, ya ikhlaskan saja, nanti juga ada penggantinya,” ungkap dia.

Devit juga berpesan bagi siapa saja yang ingin memulai bisnis, ada beberapa hal yang harus disiapkan. Pertama, komitmen untuk menjalankan bisnis tersebut.

Kedua, konsisten dalam menjalankan usaha dan tidak gampang terpengaruh untuk merubah alur bisnis. Ketiga, tekun dan jangan gampang menyerah. Terakhir, jadikan keuntungan sebagai modal untuk ekspansi dan inovasi dalam usaha.

https://money.kompas.com/read/2024/03/11/190000926/cerita-devit-oey-memulai-bisnis-makanan-sehat-beromzet-rp-30-juta-sebulan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke